KPU Bali Gelar Konvoi Moge untuk Panggung Demokrasi Pilkada Serentak 2024

oleh
Komunitas otomotif motor gede mengikuti touring Ride Music for Democracy yang diinisiasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali - foto: Ist.

KORANJURI.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali mengajak touring para riders di Bali untuk mensosialisasikan pencoblosan pada 27 November 2024 mendatang.

Puluhan penggemar motor gede melakukan konvoi dari kantor KPU Bali menuju Pantai Mertasari, Sanur, Minggu (3/11/2024) sore.

Touring diikuti oleh komunitas otomotif seperti Himpunan Motor Tua (HMT) Bali, Harley Davidson, Bali Willys Club, dan sejumlah klub motor yang ada di Bali.

Kegiatan itu bertajuk ‘Ride Music for Democracy’. KPU Bali bukan saja mengumpulkan para riders tapi juga musisi yang tampil di panggung di Pantai Mertasari, Sanur.

Grup musik yang tampil di antaranya, Small Axe, Bobi Dinar yang mengusung musik reggae, serta musisi tunggal Brewok. Tak ketinggalan, grup band Navicula.

Gede Robi, vokalis Navicula menjadi pelantun jingle Ngardi Bali Santhi lan Jagaditha bersama Bobi Dinar. Jingle yang disiapkan KPU Bali untuk memeriahkan pesta demokrasi Pilkada Serentak 2024.

Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan mengatakan, melalui event yang digelar, dirinya berharap para riders dan musisi turut mensosialisasikan Pilkada Serentak 2024 pada 27 November 2024 mendatang.

“Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi dorongan masyarakat untuk minimal bertanya, ada apa ini, karena tidak ada satupun KPU lain yang membuat event seperti ini,” kata Lidartawan.

Pilkada tahun ini, KPU Bali mentargetkan partisipasi pemilih di tingkat provinsi Bali sebesar 75% datang ke TPS. Sedangkan target partisipasi pemilih di Kabupaten Buleleng sebesar 65%.

“Kemarin kita sudah berhasil di tahun 2020 tidak ada sengketa, pemilu 2024 juga kita menjadi satu-satunya KPU yang tidak ada sengketa,” kata Lidartawan.

Komisioner KPU Bali I Gede John Darmawan mengungkapkan, penetapan target 75% mempertimbangkan adanya tren penurunan partisipasi pemilih yang selalu terjadi dibandingkan pemilihan nasional.

“Kalau menggunakan perbandingan pemilihan sebelumnya, setiap Pilkada partisipasi pemilih akan turun sekitar 10 persen,” kata John.

Kota Denpasar, kata John, jadi wilayah dengan partisipasi pemilih rendah karena wilayah dengan jumlah penduduk urban terbanyak di Bali.

“Setelah pulang nanti minimal sampaikan ajakan untuk datang ke TPS kepada orang-orang terdekat kita. Kita tidak hanya memikirkan hari esok, namun juga harus memikirkan masa depan,” kata John Darmawan. (Way)

KORANJURI.com di Google News