Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Ahmad Basarah: Peran Pers dan ‘Tentara Siluman’ Covid-19

oleh
Ketua PWI Bali IGMB Dwikora Putra (kanan) menerima piagam dalam acara Webinar Nasional dengan mengangkat tema 'Peran Pers Menggelorakan Empat Pilar Kebangsaan di Masa Pandemi Covid-19', di Denpasar, Jumat, 27 Agustus 2021 - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – MPR RI menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bali dalam sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di masa pandemi Covid-19. Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mengajak pers membantu upaya negara dalam memerangi penyebaran covid-19.

Ahmad Basarah menganalogikan virus Sars-Cov-2 yang menyebabkan penyakit covid-19 sebagai tentara siluman. Hanya saja, pasukan tak kasat mata itu tidak pernah memandang tengkuk musuhnya. Semua bisa saja jadi korban keganasan pasukan maya itu.

“Dalam perang konvensional mengenal konvensi hukum perang. Aturannya tidak boleh membunuh warga sipil, tenaga medis, anak-anak dan jurnalis,” kata Ahmad Basarah melalui virtual, Jumat, 27 Agustus 2021.

Ahmad menyebutkan data, bahwa lebih dari 1.636 tenaga kesehatan telah jadi korban covid-19. Kemudian, data tim Gugus covid-19 mencatat, jumlah anak yang positif hingga 13 Juli 2021 sebanyak 328 ribu anak, berusia 0-18 tahun. Selain itu, data Press Emblem Campaign (PEC) mencatat sampai Mei 2021, covid-19 telah merenggut nyawa 1.208 jurnalis.

“Jadi semua yang diatur dalam hukum perang yang tidak boleh dilanggar, tidak berlaku oleh tentara siluman covid-19, semua bisa jadi korban virus ini,” jelasnya.

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mengajak media dan insan pers turut membantu upaya pemerintah dalam memerangi covid-19 yang masih akan menjadi ancaman serius dalam beberapa tahun mendatang.

Ketua PWI Bali IGMB Dwikora Putra sebagai mitra penyelenggara webinar Empat Pilar Kebangsaaan bersama lembaga MPR RI mengatakan, merunut eksistensi organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang sejak berdiri mendukung perjuangan bangsa di era pergerakan.

Dalam pandangannya, Dwikora Putra mengatakan, nafas organisasi PWI adalah membawa persatuan. Hal itu menurutnya tidaklah mudah untuk mencapai tujuan perjuangan yang menjadi cita-cita bangsa.

“Terkait dengan empat pilar sekarang, PWI sudah selesai, wartawan Indonesia memiliki tanggungungjawab yang sama bersama negara, pemerintah dan elemen masyarakat lain,” kata Dwikora.

Ia menambahkan, ada banyak hal yang bisa dilakukan wartawan dalam memberikan edukasi empat pilar kebangsaan. Salah satunya, meredam informasi hoaks tentang covid-19. Pers menurut Dwikora berfungsi sebagai cleaning house untuk mengklarifikasi berita bohong.

“Soal hoaks, kalau ada wartawan yang menyebarkan berita bohong, ibaratnya dosanya sudah tidak bisa diampuni. Terkait pandemi, Pers memberikan informasi yang benar, dan jangan sampai kontra produksi, ini jadi peran kita bersama,” kata Dwikora Putra.

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI mengangkat tema ‘Peran Pers Menggelorakan Empat Pilar Kebangsaan di Masa Pandemi Covid-19’. Kegiatan berlangsung secara hybrid di kantor sekretariat PWI Bali, Jumat, 27 Agustus 2021.

Narasumber yang hadir yakni, Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya, SE., MM., Pengamat Politik Undiknas Denpasar Dr. Nyoman Subanda dan Ketua PWI Bali IGMB Dwikora Putra. Acara dipandu oleh Budiharjo, Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Bali. (Way)

KORANJURI.com di Google News