PDAM Purworejo Raih Trusted Award Melayani di Masa Pandemi

oleh
Direktur PDAM Purworejo Hermawan Wahyu Utomo, ST, MSi, saat menerima penghargaan dari Indonesian Award Magazine - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Satu prestasi membanggakan, kembali diraih PDAM Purworejo. Kali ini, perusahaan milik Pemkab Purworejo ini, mendapatkan penghargaan dari Indonesian Award Magazine, dalam ajang Indonesia International Service Excellence Award 2020.

PDAM Purworejo mendapat penghargaan untuk kategori ‘Best Company in Service Excellence 2020’, atau Perusahaan Terbaik dalam Keunggulan Layanan. Penghargaan ini diberikan beberapa waktu lalu di Hotel Santika Yogyakarta.

Indonesian Award Magazine melihat, ada perusahaan-perusahaan yang tetap survive, yang berempati, yang bisa membackup, tapi satu sisi perusahaan itu bisa jalan, memberi kepuasan pelanggan dan terus maju, meski di masa Pandemi Covid-19.

“Banyak perusahaan di masa Pandemi yang kolaps, sistem pembayarannya gagal, menyebabkan perusahaan banyak berhenti atau rugi. Namun Alhamdulillah, PDAM Purworejo tetap ada perkembangan meski Pandemi. Walaupun ada sisi bantuan, sisi empati, namun sisi perhatian terhadap pelanggan tidak ditinggalkan,” ujar Direktur PDAM Purworejo, Hermawan Wahyu Utomo, ST, MSi, Jum’at (23/10/2020).

Walau di masa Pandemi, ungkap Hermawan, PDAM Purworejo tetap membuka cabang-cabang, dan menambah pelanggan baru, dengan 1.000 pelanggan untuk wilayah Kemiri-Pituruh, dan di luar wilayah Kemiri-Pituruh 1.300 pelanggan.

Kuncinya, menurut Hermawan, satu sisi efektif dan efisiensi. Pada masa Pandemi, bukan menaikkan atau membebani pelanggan. Namun lebih banyak ke pembukaan jaringan, menurunkan kebocoran, karena justru hal yang bocor, sebenarnya disitu bisa menjadikan nilai atau dana hilang.

“Kita tangani seminimal mungkin kebocoran itu, sehingga bisa ditanggulangi, karena itu menyangkut rupiah,” ungkap Hermawan

PDAM Purworejo, jelas Hermawan, dalam setahun mampu memproduksi hampir 6 juta meter kubik air bersih. Jika produksi turun satu persen, atau sekitar 60 ribu meter kubik, dan satu kubiknya dihitung rata-rata Rp 4 ribu, maka sudah Rp 240 juta hilang.

Pada awal masa kepemimpinan Hermawan, tingkat kebocoran di PDAM Purworejo mencapai 38 persen. Namun kini turun menjadi 26 persen.

“Selama Pandemi, kita pasang penghemat-penghemat energi supaya beban listrik tidak naik terlalu tajam, serta efisiensi kebutuhan karyawan,” ujar Hermawan.

Dengan diterimanya award tersebut, Hermawan berharap bisa memberi motivasi dan semangat, khususnya internal PDAM. Supaya jika ada hambatan, itu merupakan sebuah tantangan untuk memperbaiki dengan meningkatkan kinerja. (Jon)

KORANJURI.com di Google News