Diduga Tak Sesuai Standar, Warga Kiyangkongrejo Soroti Pemasangan Pipa Pamsimas

    


Proyek pembangunan Pamsimas tahun 2016, di Desa Kiyangkongrejo, Kutoarjo, Purworejo, disorot warga - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Pemasangan pipa pada proyek pembangunan Pamsimas (Program Nasional Penyediaan Air Minum) tahun 2016 di Desa Kiyangkongrejo, Kutoarjo, Purworejo, mendapat sorotan warga.

Ada dugaan, pada pemasangan pipa tidak sesuai standar. Hal itu bisa dilihat secara kasat mata, pada kedalaman pipa yang ditanam hanya sekitar 10 cm. Padahal normalnya harusnya ditanam di kedalaman sekitar 20 cm.

Demikian diungkapkan LNH, salah satu warga Kiyangkongrejo, Rabu malam (21/10/2020), sambil memperlihatkan beberapa foto yang ia jadikan bukti.

Dari foto-foto tersebut terlihat jelas bahwa pipa merk Maspion itu tidak diurug atau ditanam dalam tanah. Sehingga rawan pecah saat dilewati kendaraan bermotor.

“Padahal dalam standar pemasangan pipa Pamsimas, harusnya diurug tanah,” jelas LNH.

Menurut LNH, saat pembangunan dulu, setahu dia pipanya masih sisa banyak, namun tidak tahu akhirnya dikemanakan. Air Pamsimas harusnya mengaliri tiga dusun, tapi hanya dua dusun yang diairi, itu pun sekarang hanya tinggal satu dusun.

Sementara itu, pihak Pemdes Desa Kiyangkongrejo melalui anggota Pamsimas, Bambang Supriyanto membantah adanya penyimpangan program Pamsimas.

“Tidak benar jika pamsimas dikatakan mangkrak, tidak berfungsi. Sampai sekarang masih dipergunakan warga satu dusun. Sebenarnya dua dusun yang diairi, tetapi karena ada pipa yang pecah akibat terkena bekhoe saat pengerjaan jalan jadi hanya satu dusun yang airnya masih mengalir,” bantah Bambang saat ditemui di kantor desa, Kamis sore (22/10/2020).

Menurut Bambang, pihaknya telah meminta ganti ke Dinas PUPR tapi hingga sekarang belum diberi gantinya.

Dalam kesempatan tersebut, Kades Kiyangkongrejo, Akhmad Asngudi juga menjelaskan, bahwa Pamsimas itu merupakan bantuan dari Dinas Perkimtan sebanyak Rp249 juta.

“Kami sudah membuat jalur pipa ke seluruh desa, akan tetapi banyak warga yang tidak mau memakai air pamsimas dengan alasan air sumur mereka lebih jernih. Saat ini pembayaran pamsimas dikelola oleh pihak ketuga,” ujar Akhmad Asngudi. (Jon)