KORANJURI.COM – Seorang karyawan warung Babi Guling, Ni Ketut Sugiani (37) beralamat Banjar Batu Ringgit Kaja, Desa Batu Ringgit, Kecamatan Kubu, Karangasem nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Perempuan ini nekat mengakhiri hidupnya dengan seutas tali plastik disebuah dapur mes milik saksi milik I Wayan Wirawan di Banjar Batanancak, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.
Peristiwa itu diketahui suami korban Komang Dana (40) pada Kamis (1/10/2020) sekitar pukul 17.00 Wita.
Informasi menyebutkan, Kamis (1/10/2020) sekitar pukul 17.00 wita korban Ni Ketut Sugiani baru pulang ke mes milik I Wayan Wirawan di Banjar Batanancak, Desa Mas, Ubud, Gianyar setelah selesai bekerja di sebuah warung makan Babi Guling di Desa Lodtunduh, Ubud, Gianyar.
Saat itu, korban Sugiani mengeluhkan kondisi tidak enak badan kepada anaknya Ni Ayu Widiani (17). Kemudian korban Sugiani langsung masuk ke dalam dapur tanpa adanya perasaan curiga dari anaknya.
Tidak lama kemudian, datang suami korban Komang Dana (40) beralamat Banjar Batu Ringgit Kaja, Desa Batu Ringgit, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem dari tempat kerja.
Komang Dana sempat menanyakan keberadaan korban Sugiani kepada anaknya, namun dikatakan Sugiani sedang berada di dapur. Selanjutnya, Komang Dana menuju dapur dan korban ditemukan dalam keadaan tergantung diri menggunakan tali plastik.
Melihat istrinya dalam keadaan sudah meninggal dunia, Komang Dana kemudian menghubungi pemilik mes I Wayan Wirawan. Mendapatkan informasi tersebut selanjutnya pemilik mes Wirawan mendatangi rumahnya kemudian melaporkan kejadi tersebut kepada Polsek Ubud guna tindakan lebih lanjut.
Kapolsek Ubud, AKP Gde Sudyatmaja mengatakan, begitu menerima laporan, pihaknya bersama anggota langsung ke tempat kejadian perkara untuk melakukan olah TKP dan juga minta keterangan sejumlah saksi.
“Hasil olah TKP, korban tergantung menggunakan tali plastik warna biru dengan panjang kurang lebih 2 meter dengan pakaian adat Bali kebaya dengan kemben batik dan selendang warna merah,” kata Gde Sudyatmaja.
Di TKP ditemukan 2 kursi plastik 1 masih berdiri dan 1 kursi dalam keadaan terjatuh. Polisi juga mendatangkan petugas untuk melakukan pemeriksaan.
Dari hasil pemeriksaan tim medis IGD RS Arisanti Mas Ubud, kematian korban diperkirakan terjadi kurang lebih 3 jam. Polisi menemukan urine pada vagina. Tidak ada tanda-tanda kekerasan dari korban. Namun, terdapat tanda-tanda patah tulang leher dengan jenasah mulai kaku.
“Pihak korban tidak mau melakukan otopsi dan mengiklaskan kematian korban sebagai musibah,” tandasnya. (ning)