KORANJURI.COM (Jayapura) – Tim tinju Bali akhirnya hanya bisa membawa pulang sekeping medali emas dari gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua.
Pada partai final yang berlangsung Rabu (13/10/2021) malam di GOR Cendrawasih, Jayapura, emas semata wayang tersebut lahir dari perjuangan Kornelis Kwangu Langu (-49 kg) yang menaklukan petinju NTT, Mario Kali.
Sementara 2 finalis lainnya, yakni Julio Bria (-56 kg) hanya kebagian medali perak usai takluk dari petinju Maluku, Yulius Frando Lumoly, dan Cakti Dwi Putra (-75 kg) kalah RSC dari petinju Jawa Barat, Maikhel Roberdd Muskita.
Dengan hanya membawa pulang 1 emas tersebut, Made Muliawan Arya atau yang biasa disapa De Gahjah selaku Ketua Umum Pengprop Pertina Bali mengatakan, bahwa dirinya dan juga Pertina Bali merasa kalau sekeping emas ini sudah sangat luar biasa, karena sudah menunggu selama 25 tahun lamanya, pasca medali emas terakhir PON 1996 dari Pino Bahari.
“Tentunya kita sangat bangga dengan prestasi ini. Doa masyarakat Bali, dukungan Pemerintah, KONI Bali, sponsor dan pihak-pihak terkait, maka apa yang kita harapkan sejak lama kini berbuah manis. Artinya kita pecah telor di even PON. Lagian juga kita bisa meloloskan 6 petinju ke PON sudah sangat luar biasa. Sekali lagi kami bangga dengan perjuangan para petinju,” ujar De Gadjah yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar ini.
Keseluruhan di PON ini, tim tinju Bali mengoleksi 1 emas, 2 perak dan 3 perunggu. (Yan Daulaka)