Sopir Angkot Jalur Kutoarjo-Purworejo Mogok

oleh
Puluhan sopir angkot jalur A (Kutoarjo - Purworejo), saat melakukan aksi mogoknya, Jum'at (23/10/2020) - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Puluhan sopir angkot jalur A (Kutoarjo-Purworejo), Jum’at (23/10/2020) pagi, mogok. Mereka mendatangi Kantor Dinas Perhubungan, mengajukan tuntutan terkait rute bus Trans Jateng.

Menurut Supriyadi, kordinator iuran paguyuban, ada beberapa tuntutan yang disampaikan para sopir, yakni, bus Trans Jateng dari arah Magelang dilarang berhenti dan menaikkan penumpang di depan Plasa Purworejo. Mereka harus lewat jalur lingkar.

“Kami juga menolak penambahan pembangunan halte Trans Jateng, terutama dari depan SMA N 6 hingga Kali Jali. Dan terakhir, Trans Jateng dilarang lewat Stasiun Kutoarjo apalagi menurunkan dan menaikan penumpang,” jelas Supriyadi, alias Londo ini.

Menanggapi aksi para sopir ini, Pjs kepala Dishub Purworejo, Budi Hardjono, menjelaskan, bahwa tuntutan para sopir angkot yang disampaikan saat audiensi, akan dipertimbangan dan akan di koordinasikan dengan pihak bus Trans Jateng selaku pengelola.

“Mengenai penambahan halte dari SMA N 6 sampai kali Jali, saya kira tidak mungkin, karena itu area jalur pipa pertamina jadi tidak mungkin dibuat, karena pertamina melarang ada bangunan atas tanah jalur pipa,” ungkap Budi.

Wahyu selaku ketua Organda angkutan kota, yang juga pengurus Trans Jateng, menjelaskan, pembangunan titik halte dulu sudah dimusyawarahkan bersama dengan paguyuban.

“Soal halte baru yang akan dibangun, dulu memang akan dibangun halte, namun karena ada larangan membangun diatas tanah jalur pipa pertamina maka tidak jadi,” jelas Wahyu.

Mengenai jalur di Purworejo Plasa, ujar Wahyu, dulu itu memang permintaan pengemudi angkot jalur selatan, jadi apabila dihilangkan akan jadi bermasalah.

Menurut Wahyu, untuk jalur Plasa tetap ada tidak dihilangkan. Mengenai jalur stasiun Kutoarjo itu hanya sementara, karena tahun 2021 akan ada terminal kusus bus Trans Jateng, jadi semua penumpang turun di terminal tidak ada yang distasiun.

Dengan hasil audiensi tersebut, denga rasa kecewa para pengemudi angkot kemudian membubarkan diri. Mereka berencana akan kembali beraksi jika tuntutannya tidak terpenuhi. (Jon)

KORANJURI.com di Google News