KORANJURI.COM – Pembangunan shortcut Singaraja-Mengwitani akan dilanjutkan pada 2020 dengan menggarap titik berikutnya. Akhir 2019 ini, titik 3-4-5 dan 6 telah diresmikan oleh Gubernur Bali Wayan Koster, Senin, 30 Desember 2019.
Berikutnya, dikatakan Gubernur, tahapan yang saat ini tengah progress yakni pembebasan lahan di titik 1-2-8-9 dan 10. Sedangkan untuk titik 7a-7b-7c dan titik 8 mulai digarap di tahun anggaran 2020 dengan menggunakan dana APBN.
“Tahun mendatang, titik 1 sampai 10 harus diselesaikan, dananya sudah ada, dan Pak Menteri (PU-PR) sudah janji. Kita minta tambahan di titik 11 yang lokasinya sangat tajam,” jelas Koster saat meresmikan shortcut di titik 3 hingga 6, Senin, 30 Desember 2019.
Usai uji coba shortcut yang telah selesai dibangun, Koster menjelaskan, akan segera mengejar persiapan untuk pekerjaan lanjutan proyek Jalan Baru Batas Kota Singaraja-Mengwitani itu.
Hal yang paling mendesak yakni soal pembebasan lahan. Dirinya menginginkan pembebasan lahan ditempuh dengan jalan kompromi.
“Pembebasan lahan harus selesai, setelah peresmian, saya akan bicara kepada Kadis PU soal harga tanah yang harus dibebaskan, agar tidak ribut dengan masyarakat, harus dengan jalan kompromi,” jelasnya demikian.
Sementara, uji coba Jalan Baru Batas Kota Singaraja-Mengwitani di titik 3 hingga 6 dilakukan selama empat hari, mulai 30 Desember 2019 hingga 2 Januari 2020.
Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah VIII Surabaya Achmad Subki menambahkan, proyek jalan baru itu dikerjakan atas dasar adanya ketimpangan jumlah kunjungan wisata di Bali Utara dan Bali Selatan. Persoalan itu dipicu akses dan waktu tempuh yang memakan waktu perjalanan.
“Diharapkan akan memangkas waktu tempuh dari sekitar 2, 35 menit menjadi satu jam sekian menit,” jelas Achmad.
Menurutnya, jalan baru itu akan difungsikan secara penuh setelah uji kelayakan operasional.
“Bulan Januari nanti sudah uji Laik operasional, paling lama seminggu,” ujarnya demikian. (Way)