Sampah Momok Laten di Tengah Kehidupan
KORANJURI.COM – Sampah menjadi masalah laten yang tak kunjung terurai. Pertambahan penduduk menjadi salah satu penyumbang terbesar ledakan sampah, terutama di perkotaan.
Dalam puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2021, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, I Made Teja mengatakan, HPSN secara tidak langsung mengingatkan setiap individu agar senantiasa melatih diri dan bergerak mengoptimalkan dan memanfaatkan sampah.
“Minimal kita tahu bagaimana memilah sampah dan memilih sampah apa yang bisa didaur ulang dan tidak,” jelas Made Teja di Denpasar, Senin, 22 Februari 2021.
Namun, Made Teja tidak menampik kendala yang terjadi di masyarakat, bahwa edukasi masih harus dilakukan secara berkelanjutan. Selain itu, pemerintah maupun kelompok masyarakat, secara aktif memberikan pendampingan dalam pelatihan-pelatihan pengelolaan sampah kepada masyarakat.
Hal itu, kata Made Teja, akan membantu mengurangi volume sampah dari tingkat rumah tangga.
“Misalnya memisahkan sampah non organik dan organik kemudian mendaur ulang sampah yang bisa dimanfaatkan,” kata Made Teja.
Dijelaskan, sampah organik dapat dimanfaatkan di rumah tangga dalam waktu 30-40 hari untuk dijadikan kompos. Sampah kompos ini, dikatakan juga sanggup untuk memperbaiki tanah. Selain itu, juga memiliki nilai ekonomis.
“Saya mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai,” jelasnya. (Way)