KORANJURI.COM (MIMIKA) – Sudah diprediksi dan ditargetkan meraih emas untuk kontingen pulau seribu Pura, Bali pada hajatan PON XX Papua, pemanjat tebing andalan Bali yang juga penghuni Pelatnas, Desak Made Rita Kusuma Dewi akhirnya membuka torehan emas dikategori spesialisnya speed putri.
Pada laga final pukul 09.00 WIT (waktu Papua), pemanjat cantik asal Buleleng ini berhasil memuncaki papan speed dengan waktu terbaiknya 7,01 detik.
Menariknya, dipartai puncak PON ini, Desak harus berhadapan alias head to head dengan sesama anggota Pelatnas asal Jawa Barat, Rajiah Salsabila.
Dan kedua finalis ini juga sama-sama atlit proyeksi timnas merah putih pada hajatan Olimpiade Paris 2024 bersama Nurul Iqomah (NTB) dan Alivany Ver Khadijah (Sulawesi Selatan).
Pelatih tim Panjat Tebing Bali, Suhardi Eka Prasetya mengaku bangga dengan penampilan anak didiknya tersebut. Menurutnya, Desak Made memiliki teknik mumpuni, apalagi dengan usia yang masih sangat muda.
“Kedepannya kita berharap dia (Desak) tetap dalam performa terbaiknya,” ucap Suhardi.
Sang peraih emas Desak Made kini berusia 20 tahun kelahiran 2001, tanggal 24 Januari. Diceritakannya, bahwa Salsabila selama ini selalu mencapai rekor kecepatan hingga 6,9 detik.
Namun, saat bersua di final ini, Desak Made merasa mungkin sang lawan lengah dan mis saat mendekati puncak, sehingga dirinya berhasil menyalip dan juara dengan catatan waktu 7,01 detik.
“Salsa selama ini selalu pecah rekor 6.9 detik. Mungkin dia mis, jadi saya berhasil nyodok. Astungkara bisa meraih emas,” ucapnya. (Yan Daulaka)