KORANJURI.COM – Pelaku pariwisata Desa Taro berharap dalam new normal Pemprov Bali bisa mengedepankan pariwisata berbasis pertanian.
Hal ini disampaikan pengelola wisata Gastronomi Desa Taro, Wayan Belok.
“Saya mengusulkan salah satu terobosan adalah pariwisata berbasis pertanian,” jelas Wayan Belok, Kamis (28/5/2020).
Dijelaskan, dengan pariwisata berbasis pertanian, maka dua sektor bisa hidup berkelanjutan yaitu pertanian dan pariwisata.
“Kita belajar dari pengalaman, ketika pariwisata down, maka sektor pertanian masih bisa survive,” jelas Wayan Belok.
Mengingat, sektor pariwisata sangat rentan dengan isu. Sehingga ketika terjadi situasi force majeur, pelaku pariwista masih menekuni pekerjaan lain yakni bidang pertanian.
Wayan Belok juga berharap pariwisata yang dikembangkan juga berbasis desa wisata. Potensi pariwisata yang dikembangkan oleh desa wisata, memiliki manfaat ekonomi yang dapat dinikmati oleh warga desa.
“Harapan saya kepada Pemprov Bali, Pak Koster, pariwisata dikembangkan oleh desa wisata, sehingga manfaat ekonomi dinikmati warga desa pengelola pariwisata,” harapnya.
Sedangkan bila new normal diberlakukan, pegiat pariwisata siap dengan aturan pemerintah melaksanakan protokol pariwisata dengan standar kesehatan.
Bahkan kapan pun new normal mulai dilaksanakan, pegiat pariwisata siap menyambut.
“Kami optimis, pariwisata bisa bangkit kembali,” jelasnya. (ning)