KORANJURI.COM – Sebanyak 25 orang ibu-ibu PKK dari Kelurahan Purworejo, mengikuti pelatihan batik Ecoprint. Pelatihan berlangsung selama tiga hari, dari Selasa (15/09/2020) hingga Kamis (17/09/2020).
Pelatihan dibuka oleh Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti, dengan menghadirkan ibu Dyah, owner Batik Dewa, Loano sebagai pemberi materi.
Menurut Adi Pawoko, S.STP, M.Si, Kepala Kelurahan Purworejo, pelatihan batik Ecoprint tersebut diselenggarakan untuk pemberdayaan ibu-ibu PKK di lingkungan Kelurahan Purworejo.
“Sumber dana pelatihan dari dana kelurahan. Materi yang diajarkan, pengenalan, praktek, dan penilaian hasil pelatihan,” jelas Adi Pawoko, Kamis (17/09/2020).
Batik Ecoprint sendiri, menurut Adi, merupakan seni batik yang kontemporer, unik dan ramah lingkungan. Karena dibuat dengan mereplika tumbuhan ke dalam kain, untuk menciptakan warna, pola serta motif yang menarik.
Hal itu, diakui oleh Adi. Pada hasil awal, terlihat meragukan. Tapi ketika sudah jadi, sangat memuaskan dan menuai banyak pujian. Bahkan, hasil pelatihan tersebut sempat ada yang ditawar dengan bandrol harga Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu. Namun karena mau dipakai sendiri, tawaran itu ditolak.
Adi berharap, dengan adanya pelatihan tersebut, akan terbentuk tim yang nantinya kedepan bisa diberdayakan lebih lanjut untuk membuat batik-batik.
Sehingga PKK di Kelurahan Purworejo mampu mandiri dan berdikari, serta memiliki income tersendiri sehingga menjadi PKK yang maju, sehingga setiap ada kegiatan di masyarakat, PKK tidak lagi meminta bantuan pihak ketiga melalui proposal.
“Ini bisa menjadi percontohan di Kabupaten Purworejo. Harapan kedepannya, akan mampu bersaing dengan pengusaha-pengusaha batik yang sudah profesional,” ungkap Adi.
Untuk program pemberdayaan ini, kata Adi, pihaknya akan memfasilitasi, dengan mencarikan modal, serta membantu mempromosikannya. Untuk tahap awal, hasil batik ini akan dijadikan seragam untuk kelurahan, juga RT dan RW.
“Akan kita fasilitasi. Setelah menghasilkan, uangnya bisa diputar untuk modal,” pungkas Adi. (Jon)