Nadiem: Produk Teknologi Mudah Digunakan Kunci Keberlanjutan Transformasi Pendidikan

oleh
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim jadi keynote speaker sesi Fireside Chat Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024 di Bali Beach Convention Center (BBCC), Denpasar, Rabu, 2 Oktober 2024 - foto: dok. Humas Kemendikbudristek

KORANJURI.COM – Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan, dalam lima tahun terakhir, kualitas pendidikan di Indonesia mengalami peningkatan. Pemanfaatan teknologi digital dalam payung Merdeka Belajar menjadi kunci transformasi.

Dalam sesi Fireside Chat Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024 di Bali Beach Convention Center, Rabu, 2 Oktober 2024, Nadiem mengatakan, transformasi teknologi berhasil menyederhanakan tugas-tugas di lingkungan pendidikan.

“Seluruh pihak dapat berfokus pada penyelenggaraan pembelajaran yang mengutamakan kebutuhan murid dan membuka peluang pembelajaran yang lebih luas,” kata Nadiem Makarim.

Strategi itu, kata Nadiem, sejalan dengan inisiatif gateways yang dicetuskan oleh Unesco dan Unicef sebagai wadah negara-negara untuk saling belajar dan menginspirasi.

Menurutnya, pendekatan teknologi berfokus pada potensi yang ada dalam pendidikan di tanah air. Selanjutnya, mengembangkan produk teknologi guna memformulasikan kebijakan. Hasil akhirnya, mengakomodir kebutuhan guru, kepala sekolah, murid, hingga mahasiswa.

“Kendala-kendala yang ada diselesaikan melalui pendekatan teknologi, karena kita datang sebagai problem solver, tentunya memberikan sebuah model baru di pendidikan,” ujarnya.

Menurut Nadiem, kunci keberlanjutan adalah menciptakan produk yang mudah digunakan.

“Produk teknologi yang kami bangun di Kemendikbudristek dihasilkan oleh tenaga-tenaga terbaik. Salah satunya terbukti membantu ratusan ribu guru yang kini menjadi guru penggerak,” kata Nadiem.

Dalam sesi diskusi yang berlangsung, Gateways Lead Unicef Frank Van Cappelle menyoroti kolaborasi global untuk menghadapi tantangan pendidikan.

Frank mengatakan, perubahan fundamental pada kebijakan digital selalu disertai keputusan berat yang perlu diambil. Dia mengatakan, di negara seluas Indonesia persoalan pendidikan menjadi kompleks dan rumit.

Teknologi yang dipilih harus menempatkan pengguna sebagai sentral dalam inovasi.

“Kemendikbudristek Indonesia telah mengambil peran dalam membangun pendidikan berbasis bukti yang telah dilakukan,” kata Frank.

Gateways Lead Unesco Mark West mengatakan, transformasi teknologi yang dilakukan Indonesia memungkinkan kepala sekolah dan pengajar menggunakan waktunya lebih efisien.

“Mereka bisa berinteraksi dan berdiskusi di luar ruang kelas, dan menggunakan data untuk pengambilan keputusan strategis,” kata Mark. (Way)

KORANJURI.com di Google News