KORANJURI.COM – Sejumlah delegasi Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024 di Bali mencoba layanan nail art yang dilakukan oleh siswa SMK Negeri 3 Denpasar, Rabu, 2 Oktober 2024.
Delegasi lainnya, mencoba mencicipi kuliner buatan para siswa dari kompetensi keahlian Jasa Boga. Ketrampilan itu menjadi bagian dari eksibisi untuk menyambut para delegasi GSVI 2024.
Ada 4 kompetensi keahlian di SMK Negeri 3 Denpasar yakni, tata busana, jasa boga, tata kecantikan dan akomodasi perhotelan.
“Yang kami tampilkan di sini sesuai dengan kompetensi keahlian yang ada di sekolah. Kompetensi unggulannya tentu akomodasi pariwisata terutama, jasa boga,” kata Kepala SMK Negeri 3 Denpasar Anak Agung Bagus Wijaya Putra.
Sekolah yang berlokasi di kawasan jantung pariwisata Sanur, itu selama tiga tahun terakhir telah mengembangkan kurikulum Merdeka Belajar.
Agung menjelaskan, kurikulum Merdeka Belajar tak lepas dari peran teknologi. Perubahan dari pola manual ke digital berdampak pada kemudahan pembelajaran yang berlangsung di sekolah. Digitalisasi memainkan peran penting membangun kualitas pendidikan di sekolah.
“Jadi bagaimana kita memanfaatkan digitalisasi itu untuk kepentingan anak-anak di industri, mengontrol mereka, jadi betul-betul perubahan yang luar biasa dari konvensional ke digital,” kata Wijaya Putra.
Agung mengatakan, pihak sekolah menampilkan seluruh potensi kegiatan intra dan ekstra kurikuler. Para siswa juga menampilkan tarian Pendet sebagai tari penyambutan. Selanjutnya, untuk mengiringi pelepasan delegasi siswa menyuguhkan tarian Kecak.
“Kunjungan ini menjadi peluang baik untuk mempromosikan sekolah yang menjadi wajah dari pendidikan di Bali secara menyeluruh,” kata Agung Wijaya Putra.
Archi siswa dari kompetensi Tata Busana mengaku menemukan pilihannya bersekolah di SMK Negeri 3 Denpasar. Passion yang ia miliki di bidang tata busana bergayung sambut dengan kompetensi keahlian yang ada di sekolah vokasi itu.
“Sampai saat ini di Denpasar hanya ada dua jurusan Tata Busana, dan saya memilih bersekolah di sini, dan orangtua juga mendukung,” kata Archi.
Sementara, Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024 yang berlangsung di Bali mempertemukan Indonesia dengan 56 peserta dari 20 negara dan 9 organisasi internasional.
Event yang diinisiasi oleh Unicef dan Unesco itu diisi dengan sesi interaktif, melalui eksibisi, kunjungan ke sekolah dan lokakarya. Sekolah yang dikunjungi meliputi, SMK Negeri 3 Denpasar, SMP Negeri 9 Denpasar, SMA Negeri 3 Denpasar dan SD Negeri 9 Padangsambian, Denpasar. (Way)