KORANJURI.COM – Hujan yang terjadi pada Kamis (16/11/2023) mengakibatkan proyek pembangunan Mini Zoo (Kebun Binatang Mini) yang terletak di jalan Purworejo-Magelang, Kelurahan Keseneng Kecamatan/Kabupaten Purworejo ambrol dan hancur.
Hal ini menjadi perhatian Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Purworejo, Muhammad Abdullah, yang meninjau langsung lokasi bersama sejumlah anggota dewan lainnya. Dia meminta proyek pembangunan Mini Zoo dihentikan karena membahayakan keselamatan.
Kerusakan sejumlah bangunan Mini Zoo ini sempat viral setelah diunggah netizen di sejumlah Medsos dan pesan berantai. Dalam video itu tampak sejumlah talud tebing yang di atasnya terdapat bangunan mengalami longsor. Beberapa material tampak berserakan.
“Pembangunan mini zoo sebaiknya dihentikan demi menjaga nyawa manusia dan kerugian yang lebih besar,” kata Abdullah saat dikonfirmasi usai peninjauan bersama anggota Komisi IV lainnya.
Dia menilai, struktur bangunan Mini Zoo tidak layak. Hal itu sangat berbahaya bagi para pengunjung nantinya jika proyek tetap dilanjutkan.
“Senderan setinggi itu dan kontur tanah masih labil tanpa slup dan tapan cakar ayam. Baru terkena hujan 2 hari semua retak, bisa dibayangkan kalau bangunan tetap dilanjut dan kelak saat banyak pengunjung terjadi longsor maka nyawa manusia menjadi pertaruhan,” kata Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Purworejo itu.
Pihaknya menilai, berbagai pihak perlu dimintai keterangan mengapa proyek tersebut bisa mudah hancur, mulai dari konsultan perencana, pelaksana dan pengawas, kenapa bisa seperti itu.
Dalam sebuah laporan kejadian yang beredar di grup Whatsapp, dilaporkan bahwa pada hari Kamis 16 November 2023 telah terjadi bencana tanah longsor yang berlokasi di RT 3, RW 4, Kelurahan Keseneng Kecamatan Purworejo Pukul 06.00 WIB.
Dalam laporan itu dituliskan bahwa akibat hujan deras yang turun semalaman mengakibatkan bangunan talud Proyek Mini Zoo tidak kuat menahan beban sehingga talud ambrol.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purworejo, Haryono saat dikonfirmasi melalui saluran telepon pukul 11.20 WIB menyatakan belum menerima laporan kejadian longsor Mini Zoo.
“Saya belum terima laporanya mas, masih di Dilem, Kemiri, tadi dari rekan media juga menanyakan hal yang sama,” kata Haryono.
Menurut Haryono, laporan tersebut bukan dibuat oleh BPBD, melainkan dibuat oleh Dinas Pariwisata.
“Bukan (kami) tapi dari Pariwisata,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Purworejo, AKP Bruyi Rohman Warsito, saat dikonfirmasi melalui telepon membenarkan adanya kejadian longsor tersebut.
Namun, pihaknya menyampaikan ada sedikit keliruan dari informasi yang beredar. Dikatakan Bruyi, hujan sebenarnya tidak deras. Namun, memang talud yang tidak kuat.
“Kejadian benar tapi kabare ada yang salah, hujane belum deras tapi talut tidak kuat. Sudah ada tindakan dari pelaksana dan tim teknis. Forkompincam sudah mengecek lokasi. Semalam memang hujan tapi kalau deras banget ya belum, karena proyek belum selesai, ada hujan, tidak kuat menahan tanah, jadi longsor,” terang Bruyi. (Jon)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS