KORANJURI.COM – 5 warga asal Sumba, Nusa Tenggara Timur dievakuasi polisi dari amukan warga di Jalan Srikandi, Nusa Dua pada Minggu (29/9/2024) malam.
Kelima orang yang diketahui sebagai pekerja proyek di Banjar Penyarikan, Nusa Dua itu, sebelumnya terlibat keributan dengan warga sekitar hingga diamuk massa.
Kepala Seksi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi menjelaskan, kejadian berawal dari satu orang warga asal Sumba dalam kondisi mabuk berperilaku ugal-ugalan dengan sepeda motornya.
Pelaku bernama Nikodemus Nigha Bombo alias Nikson. Menurut saksi di tempat kejadian, pelaku Nikson sempat menyerang warga yang menegurnya dengan besi. Namun warga berhasil menghindar.
“Pelaku tidak terima ditegur warga dan justru kembali bersama kawan-kawannya membawa potongan besi, bambu dan balok,” jelas Sukadi
Keributan itu memancing warga yang lain bersiaga. Kehadiran pelaku Nikson bersama empat kawannya yang lain memantik kemarahan warga.
Dalam video yang viral di media sosial terlihat, satu pelaku diamuk massa. Pelaku saat itu mengendarai sepeda motor jenis Revo warna hijau bernopol DK 4237 ER. Sepeda motor pelaku juga tak luput dari amukan massa.
Sukadi mengatakan, Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Gusti Ngurah Yudistira bersama personil mendatangi lokasi dan melakukan upaya evakuasi terhadap pelaku dari kepungan massa.
“Petugas kepolisian melakukan upaya persuasif dan mengimbau massa agar tenang. Terhadap lima pelaku, polisi mengamankan mereka ke Polsek Kuta Selatan,” kata Sukadi.
Dalam kejadian itu, polisi meminta keterangan sejumlah saksi. Salah satunya Redi Mursidin (39), teman kerja pelaku di proyek bangunan.
Dalam keterangannya kepada polisi, Redi mengatakan, pada Minggu (29/9/2024) sekitar pukul 17.00 WITA, dirinya melihat pelaku Nikson berpesta miras bersama teman-temannya di bedeng proyek.
Sekitar pukul 21.30 WITA, saksi Redi baru mengetahui, kalau pelaku dan kelompoknya terlibat keributan dengan warga di Banjar Penyarikan, Nusa Dua. (Way)