Kenapa Banyak Turis Datang ke Bali Tapi Ekonomi Tumbuh Lambat?

oleh
Turis asing mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Setiap hari kunjungan wisatawan ke Bali semakin bertambah. Kedatangan wisatawan mancanegara dan domestik itu menjadi salah satu indikator pemulihan ekonomi pariwisata di Pulau Dewata.

Meski dibandingkan pada periode sebelum pandemi, kunjungan wisatawan asing dan domestik masih terpaut cukup jauh. Data Bank Indonesia menyebutkan, rata-rata kunjungan harian turia asing sebanyak 8.500 orang sedangkan domestik 12.000 orang per hari.

Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali M. Setyawan Santoso mengatakan, kunjungan normal wisman ke Bali sebanyak 17.500 orang. Sedangkan wisatawan domestik normalnya 16.000 orang.

Deputi Direktur yang akrab disapa M. San ini menambahkan, dari sisi maskapai juga dinilai masih jauh dari angka normal, 35 maskapai. Namun, saat ini baru ada 23 maskapai rute internasional yang terbang ke Bali.

Sedangkan, jumlah penerbangan internasional sebelum pandemi sebanyak 3.000 flights. Tapi saat ini baru ada 935 penerbangan lintas negara

“Artinya apa, artinya wisman engga sebanyak dulu. Ini masih jauh dari kondisi normal,” kata M. San di Denpasar, Kamis, 28 Juli 2022.

Dilihat dari load factor, M. San memperkirakan, hingga akhir tahun keterisian penumpang pesawat hanya 70%. Diperkirakan hingga akhir tahun 2022, wisatawan asing yang masuk ke Bali sebanyak 1,43 juta orang.

“Atau 22% dari kondisi normal seperti di tahun 2019 yang sebanyak 6,3 juta wisman. Kalau wisnusnya, normalnya 10,5 juta per tahun, perkiraan sampai akhir tahun 2022 hanya 7,1 juta. Jadi sebenernya masih menyedihkan lah dunia pariwisata kita,” jelasnya.

M. San juga mengungkap, perbandingan antara wisman dan wisnus adalah 1:10. Perbandingan itu merujuk pada jumlah 1 wisatawan asing sama seperti 10 wisatawan nusantara.

“Jadi kehilangan satu orang wisman, itu seperti kehilangan 10 wisnus. Itu dihitung dari masa lenght of stay selama di Bali dan daily spent.Kalau wisman $1400 per hari kalau wisnus Rp 450 ribu per hari. Tapi karena sekarang wisman nya ga ada ya sekarang wisnus,” terang M. Setyawan Santoso.

Faktor tersebut, dikatakan M. San, menjadi indikator pertumbuhan ekonomi Bali masih anjlok dan berada di urutan ketiga dari bawah provinsi di Indonesia. (Way)

KORANJURI.com di Google News