KORANJURI.COM – Wacana akan ada pembangunan beach club di Sanur mendapat tanggapan dari sejumlah pihak. Konsep pariwisata di Sanur didesain bukan sebagai destinasi wisata hingar bingar.
Meski sebelumnya, di sepanjang jantung wisata di Sanur sempat berdiri satu club pantai, Artotel Beach Club (ABC). Namun, dampak dari pandemi covid-19 membuat club pinggir pantai terpaksa menyerah sampai sekarang.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan, dalam perencanaan awal, kawasan Sanur dirancang untuk kelas menengah sehingga membutuhkan suasana tenang.
“Dari perencanaan seperti kawasan Nusa Dua dirancang sebagai kawasan wisata high, maka di situ jauh dari pemukiman,” kata Tjok Bagus Pemayun di Kantor Dispar Provinsi Bali, Kamis (1/8/2024).
Hal yang sama juga berlaku untuk wilayah Kuta. Dengan regulasi yang mendukung, pembangunan di ikon wisata Bali itu berjalan sesuai dinamika yang berkembang.
“Karena tata ruang detailnya ada di Kabupaten/Kota, kalau berbasis OSS kan berdasarkan risiko,” kata Tjok Bagus.
Penolakan terhadap adanya pembangunan beach club juga diungkapkan oleh komunitas hotel di Sanur.
“Meski secara tidak langsung, kami di komunitas Sanur hotel tidak mau ada beach club,” kata General Manager Prama Hotel I Gusti Bagus N. Surya Candra Sasmita. (Way)