KORANJURI.COM – Penyelenggaraan UNBK dinilai kepala SMK Teknologi Wira Bhakti Denpasar, I Gusti Ketut Saryana, lebih hemat dibandingkan ujian manual dengan menggunakan kertas dan pensil. Selain itu, dari sisi pembiayaan juga jauh lebih hemat. Hanya saja, untuk model baru ujian nasional ini dikatakan, Gusti masih perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah, terutama untuk sekolah yang sarana pendukungnya terbatas.
“Yang menarik dari penyelenggaraan UNBK, ini jadi model UN yang sangat bagus kemajuan pendidikan di tanah air. Namun pemerintah tetap perlu memikirkan sekolah yang punya sarana terbatas, seperti jumlah komputer dan akses internet,” jelas Saryana, Senin, 4 April 2016.
Ia mengatakan, UN online ini lebih sederhana pelaksanaannya dibandingkan dengan UN konvensional yang membutuhkan distribusi soal secara manual ke beberapa daerah. Melalui jaringan internet, materi ujian dapat diunduh dan disebarkan segera kepada peserta. Selain itu, tingkat kejujuran UNBK juga lebih teruji karena dijalankan oleh sistem secara online.
Di SMK Teknologi Wira Bhakti Denpasar terdapat 55 orang yang mengikuti UNBK. Dalam pelaksanaannya dibagi dalam 2 sesi UN, masing-masing sesi pertama pukul 07.30-9.30 wita dan sesi kedua pukul 10.00-12.00 wita.
Di hari pertama, kegiatan tersebut berjalan sukses mulai tahap awal dan pengunduhan materi soal dari server pusat. Saryana menjelaskan, pihaknya sebenarnya bisa menyelenggarakan satu sesi UNBK. Tapi untuk meminimalkan resiko, sekolah memilih mengadakan dalam dua sesi.
Kesiapan penyelenggaraan UNBK di SMK Teknologi Wira Bhakti Denpasar telah dilakukan secara matang. Sekolah itu memiliki kemampuan server berkapasitas RAM 16 GB dengan dukungan harddisk 2 terabyte.
Dalam dua kali uji simulasi UNBK dan sekali simulasi gladi bersih, semua kegiatan berjalan lancar. Termasuk kesiapan mental siswa dalam mengikuti UN online yang pertama kali diikuti sekolah itu.
Sementara, Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Disdikpora Provinsi Bali, I Gede Ketut Seputra Aryadi mengatakan, untuk kedua model ujian nasional tersebut, pemerintah memberikan toleransi ujian susulan bagi siswa yang tidak mengikuti UN serentak. Ujian nasional susulan untuk peserta UNBK dijadualkan pada 11 dan 12 April 2016. Sedangkan peserta UNKP susulan berlangsung selama 3 hari mulai 18-20 April 2016.
way