KORANJURI.COM – Keluhan sejumlah pelanggan PDAM Purworejo yang berlokasi di Jl. A Yani sisi sebelah barat, tentang tidak lancarnya pasokan air belakangan ini, ditanggapi serius oleh perusahaan plat merah ini.
Petugas dari PDAM langsung melakukan tindakan di lapangan, dengan menelusuri pipa jaringan distribusi, untuk mencari penyebab tidak lancarnya pasokan air. Hasilnya, ditemukan kebocoran di beberapa titik.
Hal itu diungkapkan Hermawan Wahyu Utomo, ST, selaku Dirut PDAM Purworejo. Menurutnya, hasil cek di lapangan menemukan sejumlah kebocoran di jaringan distribusi.
“Sementara baru ditemukan 4 titik. 1 titik di jaringan distribusi, 3 titik di transmisi,” jelas Hermawan, yang didampingi Susanto, Kasubag Penanggulangan Kehilangan Air, Rabu (26/10).
Dijelaskan oleh Hermawan, distribusi air di wilayah Jl. A Yani, berasal dari aliran Simbarjoyo, dengan reservoir di Tawangrejo. Pengecekan di lapangan, dengan mengecek debit air di sejumlah titik. Dengan cara ini, akan diketahui, kemungkinan adanya kebocoran.
Jika sudah ditemukan, langsung dilakukan perbaikan. Diakui oleh Hermawan, untuk melakukan cek di lapangan guna mengantisipasi kebocoran, PDAM masih secara manual, dengan alat ultrasonik flometer.
“Alat ini hanya bisa dipakai di pipa besi dan pipa PVC. Sementara jaringan distribusi dari Simbarjoyo ke kota, menggunakan pipa ACP (asbes). Ini menjadi kendala tersendiri,” jelas Hermawan.
Debit air dari Simbarjoyo, kata Hermawan, mencapai 43 liter/detik. Dan tingkat kebocoran dari Simbarjoyo ke kota, mencapai 42%. Hal ini disebabkan, diantaranya, karena usia jaringan sudah cukup tua, sejak tahun 78, jenis pipanya asbes, serta diatas jaringan pipa sering terkena proyek.
“Keluhan pelanggan, langsung kami tindaklanjuti. Kepuasan konsumen kami utamakan,” pungkas Hermawan.
Jon