KORANJURI.COM – Dinas Peternakan Provinsi Bali menurunkan tim untuk mengevakuasi ternak warga yang berada di lokasi terdampak langsung erupsi Gunung Agung jika meletus. Posko evakuasi ternak tersebar di beberapa titik di desa Pempatan, Besakih dan Menanga.
Di lokasi lain, pos evakuasi ternak juga dibangun di Kecamatan Bebandem, Selat, Kubu, Taman Ujung, Datah, Kertabuana, Sidemen dan Tanah Ampo.
“Kami melakukan jemput ternak, tapi ada juga warga yang mengantar langsung jika memungkinkan,” jelas drh. Made Sukerni, koordinator lokasi evakuasi ternak di Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem, Selasa, 26 September 2017.
Baru dibuka sehari, posko evakuasi ternak di desa Nongan sudah dipenuhi 108 ekor yang semuanya sapi. Menurut Sukerni, pos evakuasi bukan hanya menampung hewan ternak warga, tapi juga memfasilitasi warga yang berniat menjual hewan ternaknya.
“Kita tidak terlibat dalam transaksi tapi mengarahkan pembeli kepada warga yang menjual. Jadi tetap kita pantau agar harganya stabil,” jelas drh. Ni Made Sukerni.

Sementara, di sepanjang jalan Raya Besakih, beberapa warga tampak menjual hewan ternaknya. Tampak sebuah mobil pickup membawa ratusan ayam dan menawarkan kepada warga. Harga pun dijual cukup murah.
“Saya punya 5.000 ekor dan saya jual Rp 25 ribu per ekor. Sebelumnya, saya beli per ekor Rp 55 ribu, belum termasuk pakan,” ujar warga desa Muncan yang lokasinya cukup dekat dengan puncak Gunung Agung. (Way)