KORANJURI.COM – BNPB memberlakukan dua skenario kalau Gunung Agung meletus. Skenario pertama jika erupsi terjadi tanpa hujan dan erupsi dalam situasi musim hujan.
Kepala BNPB Willem Rampangilei menjelaskan, pihaknya mengantisipasi aliran lahar kalau erupsi terjadi pada musim penghujan.
“Prakiraan BMKG musim hujan jatuh pada bulan Desember. Erupsi ini berbahaya jika tak diantisipasi,” ujarnya di Pos Komando Tanah Ampo, Karangasem, Bali, Kamis (5/10/2017).
Ia mengatakan, ada faktor ketidakpastian dalam menghadapi fenomena alam. Di Indonesia terdapat 127 gunung berapi aktif. Setiap gunung berapi juga memiliki karakteristik yang berbeda.
Termasuk psikologis sosial yang dihadapi pengungsi, menurut Willem, jumlahnya sangat dipengaruhi budaya di masing-masing daerah.
“Sejak terakhir meletus pads tahun 1963 ada masa dorman selama 54 tahun,” jelasnya.
Sementara, untuk mengevakuasi ternak BNPB melibatkan Kementerian Pertanian dalam menyiapkan pakan dan vaksin. Dari 30 ribu ternak yang terdata yang telah dievakuasi sebanyak 15 ribu ekoe dengan lahan penampungan yang disiapkan seluas 300 hektar. (Way)