KORANJURI.COM – Bank Indonesia Provinsi Bali memprediksi perekonomian Bali pada tahun 2021 diperkirakan tumbuh positif seiring dengan dimulainya distribusi vaksin covid-19. Hal itu berdampak pada perbaikan level of confidence pelaku usaha dan perbaikan mobilitas domestik.
Kepala Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan, rencana peningkatan investasi swasta dan pemerintah juga turut mendorong pertumbuhan di tahun 2021.
Pada Triwulan 1, ekonomi Bali diperkirakan tumbuh dalam kisaran -6,1% hingga -5,1%. Pertumbuhan positif diperkirakan akan dimulai pada triwulan II 2021. Sehingga secara keseluruhan, tahun 2021 perekonomian diperkirakan tumbuh positif dalam kisaran 2,5% s.d 3,5%.
“Pemulihan ekonomi didukung perbaikan ekonomi global, stimulus fiskal dan moneter, implementasi vaksinasi dan disiplin protokol Covid-19, serta dukungan
kredit dan pembiayaan dari perbankan,” kata Trisno Nugroho, Senin, 26 April 2021.
Dijelaskan, berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) minggu ketiga April 2021, perubahan harga di Bali berasa pada kisaran 0,25%. Dengan demikian perkiraan inflasi April 2021 sebesar 0,13% hingha 0,33%.
Trisno menambahkan, inflasi tahun 2021 diperkirakan meningkat dibandingkan tahun 2020. Namun masih dalam rentang 3%±1%.
Lima faktor utama yang menjadi pendorong meningkatnya inflasi tahun 2021 adalah, peningkatan aktivitas pariwisata pasca Covid-19, peningkatan daya beli masyarakat, normalisasi harga tiket angkutan udara dan pemberlakuan kembali airport tax, peningkatan cukai rokok, dan peningkatan biaya sekolah yang ditiadakan pada tahun 2020.
“Perubahan harga lebih didominasi oleh meningkatnya harga daging ayam ras dan canang sari, karena meningkatnya permintaan pada hari raya keagamaan,” jelasnya. (Way)