Sepanjang April, Kebutuhan Tukar Uang Tunai di Bali Capai Rp 46,2 Milyar

oleh
Ilustrasi

KORANJURI.COM – Permintaan uang tunai pada saat Hari Raya Galungan dan Kuningan serta menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2021 di Bali mengalami peningkatan.

Bank Indonesia Provinsi Bali mencatat, hingga 22 April 2021, penarikan uang perbankan atau outflow sebanyak Rp 2,7 triliun. Sedangkan setoran perbankan atau inflow tercatat sebanyak Rp 4,7 triliun.

Kepala Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan, permintaan uang tunai di bulan April mencapai Rp 46,2 milyar. Atau, meningkat sebesar
48% dibandingkan bulan Maret.

“Rata-rata perhari penarikan uang
masyarakat tercatat sebesar Rp 19,5 milyar, atau mengalami peningkatan sebesar 135,9% di bulan April 2021,” kata Trisno di Denpasar, Senin (27/4/2021).

Di bulan April ini, sekaligus BI mencatat, jumlah uang yang disetorkan ke Bank Indonesia masih lebih banyak dibandingkan dengan uang yang keluar dari Bank Indonesia untuk memenuhi permintaan uang masyarakat.

“Atau terjadi net inflow sebesar Rp 2 triliun,” jelasnya.

Namun secara umum, kebutuhan uang masyarakat pada periode Januari-April 2021 mengalami penurunan jika dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Penurunannya sebanyak Rp 2,1 triliun atau sebesar 44% yakni, dari Rp 4,8 triliun menjadi Rp 2,7 triliun.

Kondisi itu linier dengan jumlah uang yang disetorkan perbankan ke Bank Indonesia, dengan penurunan sebesar Rp 2.5 triliun atau sebesar 34,5%. Dari Rp 7,34 triliun menjadi sebesar Rp 4,7 triliun.

Sementara, Bank Indonesia juga mencatat temuan uang palsu menurun sebanyak 410 lembar. Kemudian, di triwulan I tahun 2020 ditemukan 193 lembar uang palsu dalam tentang triwulan I tahun 2021. Penurunannya menjadi sebesar 53%.

Dalam rangka pencegahan penyebaran covid-19, Bank Indonesia tetap melakukan karantina terhadap uang setoran yang diterima dari perbankan. Hanya saja, jangka waktunya disesuaikan dari 7 hari menjadi 3 hari. (Way)

KORANJURI.com di Google News