KORANJURI.COM – Jalur Nugraha Ekakurir atau dikenal dengan JNE memiliki visi membangun ekosistem UMKM di seluruh negeri. Industri berbasis kerakyatan itu dibangun secara sistematis melalui pembinaan secara konsisten, mulai dari pengemasan produk hingga pemasaran.
Manajemen JNE kantor cabang Denpasar pun secara aktif terlibat dalam upaya pembinaan UMKM tersebut. Program yang telah berjalan sepanjang 2021 ini, UMKM di bawah binaan JNE Denpasar tersebar di Kabupaten Klungkung dan Jembrana.
Branch Manager Kantor Cabang Denpasar Alit Septiniwati mengatakan, banyak UMKM memiliki keterbatasan dalam banyak hal. Terutama, dalam hal pengemasan produk maupun cara pemasaran produk. Tantangan baru para UMKM pemula juga muncul seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi.
“Di sisi lain peluang pasar terbuka lebar, di sisi lain pula, para pelaku UMKM tidak memiliki bekal pengetahuan maupun kemampuan teknis yang cukup dalam memasarkan produk mereka ke pasar yang lebih luas secara digital,” kata Alit Septiniwati di Denpasar, Senin, 27 Desember 2021.
Dari kendala yang dihadapi para pelaku industri kerakyatan, JNE Cabang Denpasar kemudian berinisiatif melakukan pembinaan melalui pelatihan. Sejumlah pakar teknologi informasi dan digital marketing didatangkan untuk mendukung pemberdayaan UMKM di Bali.
“Kami telah memberikan pelatihan untuk UMKM di Desa Nyanglang, Klungkung. Di Kabupaten Jembrana, JNE mendapatkan kesempatan menjadi mitra pemerintah daerah untuk jasa kurir antar barang bagi produk-produk UMKM disana,” kata Alit.
Tidak itu saja, untuk UMKM yang memiliki produk andal dan berpotensi berkembang ke pasar yang lebih luas, JNE memiliki wadah pemasaran digital melalui portal Pesona Nusantara. Pesona Nusantara merupakan wadah bagi para UKM makanan dan oleh-oleh di seluruh Indonesia untuk menjual produk-produk mereka secara online yang dikelola oleh JNE.
Dari pelatihan pengemasan produk hingga peluang mendapatkan pasar yang lebih luas, Alit Septiniwati berharap, UMKM akan naik kelas. Tentu, kata Alit, untuk mendapatkan slot pemasaran secara digital, produk-produk yang dihasilkan harus memenuhi ketentuan yang berlaku.
“Salah satunya, produk yang tahan lama yang disarankan masuk ke Pesona Nusantara,” jelasnya.
Sedangkan untuk para pelaku UMKM lainnya akan mendapatkan pelatihan pemasaran produk melalui portal website kelompok UMKM binaan JNE di setiap wilayah Kabupaten/Kota.
“Selama ini mereka produksi, produksi aja tapi yang mengambil produksinya itu pengepul, kemudian dibawa ke Denpasar dan si pengepul melakukan packaging dan itu bisa dijual mahal,” kata Alit.
Dari pelatihan yang diberikan kepada UMKM, diharapkan akan terjadi feedback yang saling menguntungkan. Ketika produk sudah diminati pasar, pelaku UMKM akan menggunakan jasa pengiriman dengan JNE. (Way)
#JNE31tahun #JNEMajuIndonesia #jnecontentcompetition2021