KORANJURI.COM – Sebanyak 25 inventor bersaing menampilkan hasil kreativitas dan inovasinya dalam Lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) Tahun 2021 yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Purworejo.
Sejumlah produk inovatif berbagai bidang dinilai layak dan perlu ditindaklanjuti untuk kepentingan pengembangan daerah.
Penilaian lomba melalui presentasi dan tanya jawab dilakukan selama dua hari, Rabu-Kamis (08/09/2021 – 09/09/2021), di Aula Bappeda Purworejo.
Kabid Renlitbangdal Bappeda Purworejo, Wahyu Mustiko Aji, SE MM, saat membuka kegiatan mewakili Kepala Bappeda menyebut, Lomba Krenova merupakan agenda tahunan pemerintah Kabupaten Purworejo bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai apresiasi kepada para mitra dan inovator atau inventor yang secara nyata mendukung dalam memajukan produk inovasi bagi masyarakat luas.
“Adanya kompetesi diharapkan juga mampu meningkatkan kreativitas dan menumbuhkan inovasi masyarakat,” ujar Wahyu.
Menurutnya, sesuai dengan rencana perkembangan struktur organisasi, kedepan Kelitbangan akan semakin besar dan semakin diperlukan untuk kemajuan Purworejo. Semakin tinggi nilai hasil Kelitbangan atau kreativitas dan inovasi masyarakat, semakin tinggi pula daya saing Purworejo dengan kabupaten/kota lain di Indonesia.
Melihat sejumlah inovasi peserta, pihaknya optimistis tahun ini Purworejo dapat kembali berprestasi di tingkat Provinsi Jawa Tengah.
“Tahun lalu, inovasi bidang industri kreatif berjudul Gaweo atau Dawet Instan Khas Purworejo menjadi nominator 10 besar dan saat ini masih menunggu pengumuman 3 besar,” ungkap Wahyu.
Sama seperti tahun sebelumnya, ada berbagai aspek temuan bidang teknologi dan penerapan yang dapat diusung peserta. Beberapa diantaranya yakni aspek agribisnis dan pangan, energi, kehutanan dan lingkungan hidup, serta kelautan dan perikanan.
Ada pula aspek kesehatan, obat-obatan dan kosmetik, pendidikan, rekayasa dan manufaktur, kerajinan dan industri rumah tangga, serta sosial.
Dalam melakukan penilaian, Bappeda melibatkan 5 juri yang berasal dari unsur Bappeda, akademisi, praktisi, dan media.
“Untuk tahun ini, khususnya pada penilaian hari pertama lebih didominasi bidang teknologi informasi dan komunikasi. Meskipun bidang lain juga banyak bermunculan,” kata Kabid Ekonomi dan pengembangan Wilayah (EPW) Bappeda selaku Ketua Dewan Juri, Anggit wahyu Nugroho, SSi, MAcc.
Menurut Anggit, inovasi baru bermunculan dalam Krenova tahun ini. Beberapa di antaranya perlu ditindaklanjuti, antara lain melalui diseminasi bersama dinas atau stakeholder terkait, sehingga nantinya dapat dikembangkan dan bermanfaat untuk kemajuan daerah.
“Banyak yang potensial, tadi ada aplikasi-aplikasi yang sudah memasyarakat dan bisa dimanfaatkan oleh Pemda. Mereka bisa kita temukan dalam sebuah forum, lalu kerja bareng membangun sistem. Apalagi kita punya orientasi smart city,” ungkapnya. (Jon)