KORANJURI.COM – Sejumlah warga pemilik tempat usaha di pinggir ruas Jalan Nasional Purworejo-Yogyakarta, tepatnya mulai pertigaan Don Bosco, Kelurahan Borokulon ke timur hingga wilayah Bagelen, Kabupaten Purworejo, jadi sasaran tindakan penipuan berkedok pembangunan pembatas atau median jalan.
Adanya tindakan yang mengarah ke penipuan ini, dilakukan oleh oknum tidak dikenal yang mengaku dari Bina Marga bernama Agus Tanto. Dalam beberapa hari terakhir, warga menerima sejumlah pesan WhatsApp (WA) dari Agus Tanto, yang dalam profilnya berpakaian ASN.
“Dia menyampaikan, bahwa akan ada pembangunan atau penambahan median dan pembatas jalan,” ujar salah satu warga pemilik usaha perbelanjaan di wilayah Borokulon yang tidak bersedia disebutkan namanya.
Karena salah satu dampak dari adanya median ini, yakni tertutupnya akses di depan tempat usaha atau rumah. Sehingga, dibutuhkan biaya untuk kepentingan membuka akses dan pemasangan rambu. Biaya yang ditawarkan senilai Rp1.250.000 per titik.
Menurut warga tersebut, orang yang mengaku dari Bina Marga Semarang itu menawarkan pengajuan pembukaan akses, yang bisa dilakukan secara kolektif dan minta uangnya segera ditransfer.
Untuk meyakinkan calon korbannya, oknum tersebut juga mengirimkan sejumlah gambar atau dokumen aturan rencana pembangunan median jalan.
Bagi warga yang masih merasa ragu juga diarahkan untuk mengurus secara mandiri ke kantor Bina Marga di Desa Popongan pada hari kerja. Namun rasa curiga mulai muncul ketika hendak melakukan transfer uang ke rekening Bank Mandiri atas nama Agus Tanto.
“Kesannya terburu-buru. Dia alasannya lagi rapat di Semarang. Kami curiga, untuk urusan penting ini kok dilakukan sore-sore cuma lewat WA, apalagi pakainya rekening pribadi,” ungkap warga.
Atas kecurigaan itu, pria itu pun melakukan konfirmasi kepada rekan yang memiliki akses ke Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Jawa Tengah-DI Yoryakarta. Kecurigaan itu ternyata benar, tidak ada rencana pembangunan median jalan.
“Untung kami belum transfer,” ujar warga ini lega.
Atas peristiwa ini, dari Satker PJN Wilayah II Jateng PPK 2.5 Kementerian PUPR yang berkantor di jalan Yogyakarta km 4.5, Desa Popongan, Banyuurip, Purworejo yang membawahi wilayah batas DIY sampai batas Banyumas menegaskan, tidak ada pembangunan median di jalur tersebut.
Kepala PPK 2.5 melalui Koordinator Lapangan Suwarno, S.T., mengungkapkan, bahwa tidak ada pegawai di kantornya yang bernama Agus Tanto.
“Tidak benar itu. Kemarin juga ada warga yang konfirmasi ke kami soal itu dan sudah kami beri informasi bahwa itu upaya penipuan,” jelas Nano, panggilan akrab Suwarno, Selasa (28/05/2024).
Nano menyebut, bahwa modus penipuan tersebut bukanlah tergolong baru. Modus serupa pernah juga hampir merugikan seorang pelaku usaha cafe di wilayah Kutowinangun, Kabupaten Kebumen.
Menurutnya, kejadian serupa juga pernah terjadi di Yogyakarta dengan mencatut nama pegawai PUPR. Beruntung calon korbannya sempat melakukan konfirmasi.
Hingga saat ini, terang Nano, belum ada rencana penambahan median jalan di sepanjang ruas itu. Kalaupun akan ada rencana pembangunan jalan atau median, maka akan ada sosialisasi kepada masyarakat setempat.
“Kalaupun ada, tak ada pungutan kepada masyarakat karena memang pembangunan itu kan dari pemerintah untuk fasilitas masyarakat,” kata Nano, sambil berpesan kepada masyarakat, jika mengalami hal-hal tersebut bisa konfirmasi ke kantornya. (Jon)