KORANJURI.COM – Vaksinasi Anak usia 6-11 tahun mulai digelar secara serentak di setiap provinsi yang mencapai cakupan vaksinasi 70%. Bali jadi salah satu provinsi yang menggelar vaksinasi anak dibawah 12 tahun.
Selain untuk mempercepat herd immunity, vaksinasi anak juga untuk mempercepat Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Di Bali sendiri, PTM dilakukan secara terbatas. Namun, kondisi itu membuka peluang terjadinya penyebaran covid-19 di lingkungan anak usia sekolah dasar, yang notabene, belum mendapat vaksin corona.
“Dua hari berturut-turut ditemukan kasus terkonfirmasi yang muncul dari anak-anak sekolah, saya monitor ke Satgas kota Denpasar, pertama ditemukan 9 anak, yang kedua ditemukan 10. Rata-rata itu anak-anak kita di pendidikan dasar,” kata Sekretaris Satgas Covid-19 Provinsi Bali Made Rentin, Kamis, 16 November 2021.
Indikasi yang didapatkan, kata Rentin, mereka terpapar atau mendapatkan penularan dari rumah. Oleh karena itu, menurutnya, tracing masif dilakukan ke sektor keluarga untuk bisa ditemukan kontak erat.
Vaksinasi anak usia 6-11 tahun tahap pertama di Bali, ditargetkan selesai di akhir Desember 2021. Tahap kedua akan dilanjutkan di bulan Januari 2022. Jumlah anak yang mendapatkan vaksinasi total sebanyak 373.120 orang.
Sedangkan, target vaksinasi per hari sebanyak 35.000 hingga 40.000 anak dengan menggunakan vaksin sinovac.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Ketut Suarjaya juga mengungkapkan, vaksinasi ini mendukung pembelajaran tatap muka serta meminimalisir penyebaran Covid-19 di satuan pendidikan.
“Vaksinasi anak sangat berguna untuk mencegah sakit berat dan kematian pada anak yang terinfeksi. Kemudian, mencegah penularan pada anggota keluarga dan saudaranya yang belum mendapatkan vaksinasi atau yang mempunyai resiko terinfeksi,” kata Suarjaya.
Vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Bali dilakukan secara serentak di Kabupaten Karangasem, Kabupaten Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, Klungkung, Jembrana dan Denpasar pada Rabu (15/12/2021).
“Vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini semua menggunakan coronavac dari sinovac dan telah dipastikan aman, karena telah mendapatkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI,” kata Suarjaya. (Wahyu Siswadi/Kode: Way)