KORANJURI.COM – Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Jateng, melakukan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) di SMK Kesehatan Purworejo, Kamis (16/12/2021). Penilaian ini dilakukan oleh dua pengawas SMK, Bani Mustofa, MP.Pd, dan Achmad Chamdani, SPd, MPd.
PKKS merupakan kegiatan rutinitas tahunan yang dilakukan pengawas, untuk menilai kinerja dari Kepala Sekolah, dengan menggali informasi dari pihak-pihak bawahan, meliputi guru dan tenaga kependidikan, mitra kerja/ komite sekolah, dan atasan.
Adapun penilaian ini meliputi komponen kepribadian dan sosial, kepemimpinan, pengembangan sekolah, pengelolaan SDM, kewirausahaan dan supervisi.
Menurut Kepala SMK Kesehatan Purworejo, Nuryadin, SSos, MPd, penilaian tersebut sangat bagus. Secara pribadi, hal itu bagian dari untuk mengevaluasi dirinya. Jadi akan diketahui apa saja kekurangannya selama menjadi kepala sekolah. Kemudian menjadi bahan untuk memperbaiki kinerja di tahun-tahun yang akan datang.
“Dampak dari sisi lembaga, akan tahu dan paham bagaimana sisi kekurangan dari sekolah. Bagiamana kelemahan itu kita perbaiki untuk pengembangan sekolah ke masa-masa yang akan datang,” ujar Nuryadin.
Dia juga mengucapkan terimakasih kepada pengawas, bapak ibu guru dan siswa yang telah mempersiapkan materi-materi untuk penilaian kinerja kepala sekolah.
Harapannya, dengan penilaian ini kinerja akan lebih baik lagi, lebih maju, profesional, baik secara pribadi maupun secara kelembagaan/sekolah.
“Dampaknya tentu masyarakat akan lebih menerima lagi keberadaan SMK Kesehatan Purworejo, karena tahu bahwa akreditasi kita sudah A. Semoga nanti hasil kinerja kepala sekolah juga A, sehingga para orang tua jika menyekolahkan anak-anaknya di SMK Kesehatan Purworejo itu sudah pas, karena kita sebagai sekolah unggul,” kata Nuryadin.
Dari pihak Yayasan Bina Tani Bagelen sendiri, menyambut baik pelaksanaan PKKS. Karena dengan penilaian kinerja tersebut, merupakan evaluasi tahunan terhadap apa yang sudah dilakukan kepala sekolah beserta staf dan unsur pimpinannya, untuk dilakukan perbaikan-perbaikan dalam hal pelayanan ataupun segala aspek yang harus dilakukan dalam pengelolaan sekolah ini, baik itu ke dalam maupun ke luar.
“Artinya, kedalam itu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, keluar itu pengabdian kepada masyarakat. Ini akan menjadi hal positif bagi kita semua, khususnya demi kemajuan SMK Kesehatan Purworejo,” ujar Drs Sunaryo, Pengawas Yayasan Bina Tani Bagelen.
Hal tak jauh beda juga diungkapkan Drs. AS Ragil Wibowo, MA, MTh, PhD, Ketua Komite SMK Kesehatan Purworejo. Menurutnya, PKKS perlu dilakukan untuk mengetahui kwalitas dari pembelajaran yang dilaksanakan di SMK Kesehatan Purworejo.
“Dari penilaian kami, civitas akademika SMK Kesehatan Purworejo dan kepala sekolahnya kredibel, yang selalu memberikan yang terbaik untuk profesinya,” ungkap Ragil.
Kepala sekolah yang berhasil, kata Ragil, adalah yang mampu keluar dari krisis, kesulitan, dan mampu menciptakan keunggulan dari sebuah pekerjaan yang dia lakukan.
SMK Kesehatan Purworejo sudah membuktikan dari tahun ke tahun dengan prestasi-prestasi yang luar biasa, menunjukkan kestabilan baik dari bidang pendidikan, menajemen, kemasyarakatan, dan budayanya.
“Itu karena terjalinnya sinergitas yang baik antara kepala sekolah dengan civitas akademika. Saya bangga dengan kinerja kepala sekolah dan seluruh civitas akademika yang ada di SMK Kesehatan Purworejo yang selalu inovatif, kreatif, memberikan dedikasi yang tinggi dan prestasi yang membanggakan,” pungkas Ragil. (Jon)