KORANJURI.COM – Tokoh Perhimpunan Hindu Muslim Bali (PHMB) Anak Agung Ngurah Agung berharap, proses pesta demokrasi dalam memilih pemimpin Bali 2018 mendatang tidak mencampuradukkan dengan isu agama maupun ras. Proses demokrasi, menurut sesepuh Puri Gerenceng ini, mesti dijaga untuk ketentraman masyarakat Bali.
“Isu krusial itu sekarang seperti jadi tren. Saya sebagai masyarakat Bali berharap, berpolitik jangan pakai simbol agama,” ujar Anak Agung Ngurah Agung.
Menurutnya, masyarakat Bali selama ini dikenal toleran terhadap pemeluk agama lain. Bali, dikatakan lagi, memiliki kondisi sosial yang majemuk. Dengan begitu, dalam konteks perpolitikan, ia mengatakan, tak perlu dinodai dengan isu-isu sensitif yang tak perlu diangkat ke permukaan.
Sosok pemimpin Bali, diharapkan Anak Agung Ngurah Agung, harus bisa mewakili kepentingan khalayak luas. Politik yang menurutnya sebagai sarana meraih kekuasaan seyogyanya bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
Sementara, terkait dengan kandidat yang bakal bertanding di Pilgub Bali, Ngurah Agung mendorong dari kalangan independen bisa ikut maju sebagai pasangan calon.
“Kalau demokrasi mau jalan, harus ada 4 Paslon yang maju. Termasuk dari kalangan independen ikut maju,” jelas Ngurah Agung.
Way