Tingkatkan Keimanan dan Ketaqwaan, Ini yang Dilakukan Siswa SMPN 2 Purworejo Selama Ramadhan

oleh
Kepala SMPN 2 Purworejo, Yosiyanti Wahyuningtyas, MPd, saat membuka Kegiatan Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan YME, Senin (26/04/2021) - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, siswa kelas VII dan VIII SMPN 2 Purworejo mengikuti berbagai kegiatan selama bulan Ramadhan, yang dimulai Senin (26/04/2021).

Kegiatan ini, diantaranya tadarus Al-Qur’an, Asmaul Husna, Tadarus Al Qur’an online, kultum, pesantren kilat, sholat dhuhur berjamaah, dan diakhiri dengan pengumpulan dan pembagian zakat fitrah. Kegiatan ini dibimbing oleh guru pembimbing Duhri Muhamad, MPdI, Agus Arifin, SPdI, dan Astried Dian Novita, MPdI.

Bagi siswa non muslim juga ada kegiatan doa dan membaca Alkitab di ruang multimedia, dengan guru pembimbing Trisunuwati, SPd dan Binartoto, SPd.

“Walaupun Pandemi, kita tetap bisa melaksanakan kegiatan Ramadhan. Supaya lebih menyemarakkan bulan Ramadhan, juga meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME,” ujar Yosiyanti Wahyuningtyas, MPd, Kepala SMPN 2 Purworejo, Selasa (27/04/2021).

Selama bulan Ramadhan, kata Yosiyanti, siswa tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM)/konsultasi terprogram, dengan tetap mengedepankan prokes. Siswa yang masuk juga hanya separuhnya, yang diatur dengan jadwal secara bergantian.

Sebelum KBM, ungkap Yosiyanti, diawali dengan Tadarus Al Qur’an yang dimulai pukul 7.15 WIB hingga 7.30 WIB. Siang harinya, ada kultum dan sholat Dhuhur berjamaah. Untuk Tadarus dan Kultum, disampaikan lewat pengeras suara dari sentral oleh guru pembimbing.

Untuk Asmaul Husna dan Tadarus Al Qur’an online, dikelompokkan per kelas.

“Yang dilakukan siswa di rumah, mengikuti pesantren kilat secara online. Selama kegiatan di rumah, juga dalam pantauan guru,” jelas Yosiyanti.

Selama mengikuti kegiatan keagamaan selama bulan Ramadhan ini, menurut Yosiyanti, ada pantauan yang harus dicek list oleh siswa, apa yang sudah dilakukan. Mereka membuat semacam laporan, dengan diketahui orangtua.

“Tujuan kegiatan ini, biar siswa memiliki karakter yang baik, tidak mudah terprovokasi oleh paham radikal, serta meningkatkan keislamannya yang lembut, penuh cinta kasih terhadap sesama,” pungkas Yosiyanti. (Jon)

KORANJURI.com di Google News