Temukan Pengalaman Berwisata di Jatiluwih Eco Farm, Dari Lihat Kunang Kunang Hingga Mandi Lumpur

oleh
Helikopter wisata akan mendarat di Jatiluwih Eco Farm, Tabanan - foto: Ist.

KORANJURI.COM – Jatiluwih Eco Farm menjadi destinasi wisata baru yang lokasinya berada sekitar 4 km dari hamparan sawah terasering Desa Wisata Jatiluwih.

Dengan keunikan yang ditawarkan, destinasi di lembah persawahan ini dilengkapi dengan resto berkapasitas 200 orang serta helikopter wisata. Tidak itu saja, saat malam tiba temaram persawahan itu disinari dengan nyala ribuan kunang-kunang.

“Konsep kita back to nature, kalau malam di sini masih banyak sekali kunang-kunang,” kata pemilik Jatiluwih Eco Farm John K. Purna, Kamis, 17 April 2025.

Dengan total lahan seluas 40 hektar, Jatiluwih Eco Farm nantinya bakal dilengkapi dengan vila dan glamping berkonsep alam. Pengembang menyiapkan 20 kamar vila yang akan berdiri dengan material kayu.

Destinasi yang berada di lereng Gunung Batukaru Tabanan itu menawarkan experiential tourism. Wisatawan dapat menikmati pengalaman membuat kopi, memanen lebah, mancing di sungai, termasuk tanam padi dan mandi lumpur.

John mengatakan, mandi lumpur seperti tak lazim dilakukan oleh wisatawan. Namun, permintaan yang tak lazim dilakukan itu justru digemari oleh para penekun Yoga Tertawa.

“Kita di sini based on request, maunya apa, market kita di sini kebanyakan tamu eropa, terutama Prancis, tapi ada komunitas Yoga Tertawa di Ubud suka dengan mandi lumpur,” kata Jhon Purna.

Sementara, keberadaan helipad di tengah areal persawahan itu dibangun untuk membidik pasar wisatawan VIP. Jhon mengatakan, mereka biasa memilih hotel di kawasan mewah di Badung Selatan seperti, Nusa Dua dan Jimbaran.

“Mereka punya waktu terbatas dan di sini kita tawarkan helikopter wisata untuk tur ke Jatiluwih, dia landing di helipad di sini, kita maunya nanti ajak mereka glamping ke hutan atau di persawahan,” jelasnya.

Dengan daya tarik wisata itu menurut Jhon, akan memberdayakan masyarakat lokal untuk terlibat dalam penyediaan sarana.

“Nanti kita bisa menyiapkan jeep landcruiser atau volkswagon dan tentu akan melibatkan masyarakat lokal,” jelas Jhon Purna.

“Itu rencana yang akan kita lakukan, kalau tamu di sini paling lama satu jam, nanti mereka balik lagi atau ke tempat lain,” tambahnya. (Way)

KORANJURI.com di Google News