KORANJURI.COM – Tim monitoring penempatan transmigran dari Dinsosnakertrans Kabupaten Purworejo, baru saja melakukan kunjungan ke Kalimantan Barat, tepatnya di Kabupaten Kayong Utara, pada 13-15 April 2016 lalu. Tim yang terdiri dari 3 orang itu, dipimpin oleh Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Purworejo, Sutrisno.
Tim mengunjungi 3 desa di Kabupaten Kayong Utara tersebut, yakni Desa Medan Jaya, Teluk Malino, serta Penjalaan. Di ketiga desa tersebut, terdapat 56 KK transmigran asal Purworejo, yang berangkat transmigrasi tahun 2005, 2006 dan 2008.
“Tak menyangka, transmigran dari Purworejo banyak yang sukses di Kalimantan Barat. Ada yang menjadi petani nanas sukses, pedagang, wiraswasta, dan guru. Semua sesuai keahlian masing-masing. Bahkan ada yang punya usaha sarang burung walet,” jelas Woro Sri Widiatmi, Kasi Transmigrasi Dinsosnakertrans Kabupaten Purworejo, Rabu (20/4) di kantornya.
Lanjut Woro, yang juga ikut melakukan kunjungan ke Kalimantan Barat, bukti lain dari kesuksesan para transmigran tersebut, ada yang tengah menempuh kuliah di kedokteran, yakni, putra dari Budiarto, serta menempuh S2 jurusan Matematika di UNY Yogyakarta, yang merupakan putra dari Solikhin. Hebatnya lagi, keduanya menempuh pendidikannya secara gratis, karena mendapat beasiswa.
Tujuan dari monitoring penempatan transmigran tersebut, menurut Woro, guna memantau perkembangan dan kemajuan para transmigran asal Purworejo yang telah ditempatkan di daerah transmigran, juga memfasilitasi jika ada keluhan-keluhan dari para transmigran.
“Seperti yang dialami para transmigran di Kayong Utara tersebut. Dulu daerah mereka masuk wilayah Ketapang. Namun karena ada pemekaran wilayah, sekarang masuk wilayah Kayong Utara. Jadi ada sedikit kendala soal sertifikat kepemilikan lahan, karena pemekaran wilayah tersebut. Dan tugas kita, memfasilitasi untuk menyelesaikannya,” jelas Woro.
Lebih jauh Woro menjelaskan, setiap tahun, dari Purworejo selalu memberangkatkan para transmigran ke daerah tujuan transmigrasi sesuai kuota yang telah ditetapkan. Sebelum diberangkatkan mereka dibekali dengan ketrampilan dan keahlian sesuai bakat dan minat masing-masing.
Harapannya, mereka bisa mandiri dan hidup lebih baik dari sebelumnya. Banyak fasilitas yang diberikan bagi para transmigran ini, sebelum mereka bisa mandiri.
jon