KORANJURI.COM – I Ketut Sudikerta menyatakan tetap berpegang pada rekomendasi Partai yang memberikan mandat maju sebagai Calon Gubernur Bali di Pilgub 2018 mendatang.
Sudikerta menegaskan tetap tunduk dan taat pada keputusan Partai Golkar.
“Saya sudah keluar rekomendasi sebagai calon Gubernur. Sekarang sedang mencari tandem melalui Koalisi Rakyat Bali (KRB),” jelas Ketut Sudikerta di Hotel Niki Denpasar, Jumat, 15 Desember 2017.
Soal posisi, apakah Sudikerta mau mengalah sebagai Calon Wakil Gubernur atau tetap sebagai Calon Gubernur, ia bakal menghormati keputusan KRB.
“Apapun keputusan di koalisi itulah nantinya yang akan terjadi,” jelas Sudikerta.
Sementara, Ida Bagus Rai Darmawijaya Mantra, tidak mau berkomentar banyak soal dirinya yang digadang-gadang KRB sebagai calon Gubernur Bali.
“Yang disurvai kan Pak Sudikerta, tanya pak Sudikerta, dong, tanya sama beliau,” ujar Rai Mantra.
Sampai saat ini, baru satu pasangan Cagub-Cawagub Bali yang sudah mendeklarasikan diri maju di Pilgub 2018 mendatang. Pasangan I Wayan Koster dan Cokorda Raka Sukawati atau Cok Ace yang diusung oleh PDIP dengan mulus mendapatkan restu dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Sementara, Partai Golkar melalui mantan Ketumnya, Setya Novanto menelorkan rekomendasi Cagub Bali kepada I Ketut Sudikerta. Rekomendasi itu diserahkan langsung oleh Setnov kepada I Ketut Sudikerta di Monumen Bajrasandi, Renon, Denpasar, 24 Mei 2017.
Dinamika politik pun bergerak. Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Darmawijaya Mantra menyeruak menjadi calon Bali I yang diusung KRB. Ketut Sudikerta mendapat tekanan kuat untuk tetap berada di posisi Cawagub Bali seperti jabatan yang diembannya sekarang.
“Kita harus taat dan tunduk yang dilakukan partai berkoalisi nanti, di dalam keberadaan kedepan itu, pasti akan pahami dan kita taati,” kata Ketut Sudikerta.(Way)
