KORANJURI.COM – Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta menanggapi akses jalan Kusuma Bangsa Utama serta beberapa ruas Kusuma Bangsa I-VI, Denpasar yang 26 tahun tak diaspal. Lokasi jalan itu berada di pusat Kota Denpasar namun kondisinya cukup parah.
Datang memenuhi undangan perayaan Ulang Tahun ke-48 Tokoh Persatuan Hindu Muslim Bali (PHMB) Anak Agung Ngurah Agung, Sudikerta mengarahkan agar masyarakat mengusulkan ke pemerintah provinsi Bali untuk mendapatkan dana Bantuan Khusus Kabupaten/Kota.
TERKAIT
» Warga Kusuma Bangsa Geram, 26 Tahun Jalan Tak Diaspal
“Bisa diusulkan dari lurah melalui proposal ke Pemprov Bali dengan tembusan Pemkot Denpasar. Harus melalui mekanisme,” jelas Sudikerta.
Dana BKK itu nantinya yang akan dikucurkan ke warga untuk kebutuhan membangun jalan. “Seharusnya itu kewenangan kota Denpasar, tapi dari Provinsi bisa menjembatani dengan menerima usulan dari warga untuk dana BKK,” ujarnya.
Untuk kebutuhan kebinamargaan di Kota Denpasar, Pemprov Bali mendukung beberapa kegiatan diantaranya untuk mengatasi keruwetan di jalan Imam Bonjol dengan pembangunan Western Ring Road (WRR). Sudikerta mengatakan, anggaran sudah disiapkan Rp 250 milyar namun sampai saat ini tak ada kelanjutan dari rencana pekerjaan itu.
“Kuncinya ada di Denpasar. Tugas Kota sebenarnya cukup ringan, hanya menjaga kebersihan dan keamanan,” ujarnya.
Sebelumnya, Anak Agung Ngurah Agung menyampaikan keluhan warga terkait kondisi jalan rusak di lingkungan Denpasar Barat itu. Cukup lama warga di jalan Kusuma Bangsa, menunggu tindakan pemerintah kota Denpasar melakukan pengerasan jalan di kawasan itu. Jalan Kusuma Bangsa berada di pertemuan antara jalan Pidada dan Bung Tomo di wilayah Ubung.
Posisinya strategis berada di Kota Denpasar, namun sejak tahun 1991 tak pernah dilakukan pengaspalan. Praktis kondisi lingkungannya juga terkesan kumuh. Jalan Kusuma Bangsa terbagi dalam ruas jalan yang dengan akses dari jalan Kusuma Bangsa Utama, lalu menuju jalan Kusuma Bangsa I hingga VI. (Way)