KORANJURI.COM – Sekretaris Daerah Provinsi Dewa Made Indra mengatakan, selama 20 tahun terakhir, inflasi di Bali cukup terkendali.
“Kecuali saat pandemi covid-19, karena pariwisata baru dibuka dan daya beli masyarakat tiba-tiba tinggi dan berdampak inflasi. Di tahun 2023 inflasi kembali terkendali,” kata Dewa Indra, Selasa, 16 Januari 2024.
Menurutnya, tingkat kemiskinan di Bali jauh di bawah nasional. Kemiskinan tidak bisa dinihilkan karena ada sejumlah faktor seperti disabilitas dan demografi. Tentang kemiskinan ekstrim yang mencuat akhir-akhir ini juga menurutnya masih sangat rendah di Bali.
Sekda Bali Dewa Made Indra menggelar rapat kerja bersama Komite IV DPD RI di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar pada Selasa, 16 Januari 2024.
Wakil Ketua Komite IV DPD RI Fernando Sinaga mengatakan, penekanan dalam rapat kerja itu adalah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).
RPJPN merupakan dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 20 tahun. Tujuannya untuk merancang sistem perencanaan pembangunan nasional yang diselenggarakan berdasarkan asas umum penyelenggaraan negara.
Fernando mengatakan, permasalahan yang terjadi di Indonesia yakni tingkat kemiskinan yang masih tinggi, pendapatan negara yang masih menengah serta kesenjangan pembangunan dalam daerah.
“RPJPN harus bisa memperjuangkan kepentingan daerah yang belum terwakili,” kata Fernando.
Rapat kerja Komite IV DPD RI bersama Pemprov Bali dihadiri oleh Pimpinan DPD RI Dr. H. Mahyudin, S.T., M.M, Pimpinan MPR RI Prof. Fadel Muhammad, Wakil Ketua Komite IV Fernando Sinaga, S.Th., serta Koordinator Tim/Prov. Bali Dr. Made Mangku Pastika, M.M. (Way)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS