KORANJURI.COM – Meski Pembelajaran Tatap Muka (PTM) penuh dimungkinkan untuk siswa belajar di kelas secara bersamaan, namun satuan pendidikan tetap memiliki diberikan keleluasaan untuk mengatur pertemuan para siswa belajar di sekolah secara langsung.
Panduan PTM Penuh sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) mengatur tentang Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, memberikan keyakinan kepada masyarakat untuk beraktifitas secara normal meskipun terbatas.
SKB 4 Menteri jadi panduan utama dalam penyelenggaraan pembelajaran secara offline. Di SMA Negeri 5 Denpasar, Kepala Sekolah setempat Cokorda Istri Mirah Kusuma Widiawati menjelaskan, pihaknya di awal PTM Penuh memberlakukan dua sesi pertemuan.
Ia memberikan alasan agar tidak terjadi penumpukan siswa terlalu banyak. Selain itu, dengan dua sesi pertemuan setiap hari akan memudahkan pemantauan protokol kesehatan.
“Kami juga tengah mempersiapkan sarana sekolah yang rusak karena 2 tahun tidak digunakan seperti, bangku dan meja yang harus diperbaiki,” kata Cok Widiawati saat perayaan HUT SMAN 5 Denpasar Ke-48, Jumat, 7 Januari 2022.
Namun pihaknya memastikan di minggu ketiga bulan Januari semua siswa sudah melakukan pertemuan tatap muka secara bersamaan. Sehingga, penerapan PTM Penuh di SMAN 5 Denpasar tidak dilakukan dua sesi lagi.
“Jadi minggu ketiga Januari bangkunya sudah selesai semua diperbaiki, kami siap tatap muka penuh dalam satu sesi,” ujarnya.
Untuk mendukung kesiapan pembelajaran di masa pandemi, sarana sanitasi dan tempat cuci tangan tersedia cukup di areal sekolah dan mudah dijangkau oleh siapapun. Persyaratan lain yakni, barcode aplikasi PeduliLindungi juga menjadi sarana wajib untuk tenaga pendidikan, guru dan siswa sebelum masuk ke sekolah.
“Tamu pun juga diwajibkan untuk scan barcode aplikasi PeduliLindungi. Di samping itu, dengan vaksinasi yang sudah lengkap siswa dan guru, PTM Penuh ini bisa berjalan dengan lancar,” kata Cok Widiawati.
Sementara, HUT Ke-48 SMAN 5 Denpasar dirayakan dengan prinsip berbagi. Sejumlah petugas kebersihan di Kota Denpasar menerima tali asih dari sekolah.
“Pokoknya tetap semangat, saya mencoba yang terbaik untuk sekolah dan lingkungan,” jelasnya. (Way)