Polresta Denpasar Larang Ada Sound System Saat Pawai Ogoh-Ogoh

oleh
Patung Caturmuka di Kota Denpasar - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Perarakan Ogoh-Ogoh akan berlangsung pada malam pengerupukan pada 28 Maret 2025. Kegiatan yang berpusat di titik nol Kota Denpasar atau Patung Caturmuka itu akan mengarak ratusan Ogoh-Ogoh.

Polresta Denpasar mendata ada 656 boneka Ogoh-Ogoh yang akan diarak.

Dalam perarakan nanti, Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Muhammad Iqbal Simatupang menegaskan larangan penggunaan sound system.

“Ini untuk menghindari keributan dan Ogoh-Ogoh tidak boleh dipajang di badan jalan,” kata Iqbal saat Rakor pengamanan di Polresta Denpasar, Senin, 17 Maret 2025.

Ia meminta masyarakat dan pecalang ikut membantu mengawasi jalannya pawai. Sedangkan Polresta Denpasar akan menempatkan personel di setiap jalur arak-arakan terutama di kawasan patung Caturmuka.

“Pengamanan yang kamu lakukan akan dibackup dari Polda Bali,” ujarnya.

Selain pengamanan Nyepi, Polresta Denpasar juga mengantisipasi kerawanan saat perayaan Idul Fitri, termasuk kemacetan, aksi kriminalitas, hingga potensi balapan liar.

Sementara, Rakor pengamanan dihadiri oleh Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa. Agus mengatakan, Pemerintah Kota menyorotkan potensi kerawanan saat pelaksanaan Kesanga Festival pada 21-23 Maret 2025.

“Kami perkirakan festival itu akan menarik penonton dari lintas kabupaten. Kami sudah agendakan technical meeting untuk membahas teknis pengamanan festival ini,” kata Agus Arya Wibawa.

Sedangkan dalam mendukung Operasi Ketupat Agung 2025, Pemerintah Kota Denpasar akan mendirikan tiga posko pengamanan di lokasi strategis.

Posko itu tersebar di di Umuanyar, Terminal Ubung, dan wilayah Serangan. Pos tersebut akan berlangsung hingga Operasi Ketupat Agung 2025 selesai. (Way)

KORANJURI.com di Google News