Di Perkotaan, Kematian Akibat DM Menduduki Peringkat Dua

oleh
Talkshow Cegah dan Lawan Diabetes yang diadakan Dinas Kesehatan DIY dalam memperingati Hari Kesehatan Dunia, 7 April 2016 - foto: Lanjar Artama/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Meski bukan penyakit menular, Diabetes Melitus, merupakan salah satu jenis penyakit yang perlu diwaspadai. Karena berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, diperoleh bahwa proporsi penyebab kematian akibat Diabetes Melitus (DM), pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan menduduki ranking ke 2, yaitu 14.7% dan daerah pedesaan, DM menduduki rangking ke 6.

dr. R Bowo Pramono SP.D KEMD (K), ketua KSM Penyakit Dalam RSUP dr Sardjito mengatakan DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.

Lebih jauh Bowo Pramono menambahkan ada jenis DM. Yakni, DM tipe 1, yaitu tergantung pada insulin, dimana penyandang Diabetes tipe 1 adalah anak-anak dan remaja, tidak gemuk dan apabila penyakitnya elah diketahui harus menggunakan insulin. Sedangkan DM tipe 2, yang tidak tergantung pada insulin.

Penyandang diabetes 2 ini biasanya orang dewasa atau berusia lanjut dan agak gemuk, yang mana hal ini disebabkan karena gaya hidup mereka.

“Sedangkan Diabetes Melitus Gestasional (GDM) adalah DM yang terjadi selama kehamilan dan pasca melahirkan. GDM mungkin dapat merusak kesehatan janin atau ibu dan sekitar 20-50% dari wanita penderita GDM bertahan hidup” ungkapnya dalam Talkshow Cegah dan Lawan Diabetes yang diadakan Dinas Kesehatan DIY dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Dunia.

Seseorang yang terindikasi DM, sambungnya, dapat dikenali dengan dengan mudah. Di antaranya gejala DM dapat diketahui dengan 3 P, yaitu Poliusi atau sering buang air, Polifogi atau sering lapar serta Polidpsi, yaitu selalu merasa haus.

Lebih jauh Bowo Pramono mengingatkan DM tidak dapat disembuhkan, baik oleh petugas kesehatan atau siapapun. Meski begitu DM dapat dikendalikan dengan makanan sehat dan gizi yang seimbang, tinggi serat dan rendah lemak serta melakukan aktifitas fisik selama 30 menit setiap hari.
 
 
anjar

KORANJURI.com di Google News