KORANJURI.COM – Erupsi Semeru pada Sabtu (4/12/2021) pukul 14.47 WIB memperlihatkan potensi abu vulkanik bergerak ke arah Barat Laut pada ketinggian 0-30.000 feet dan diatas 50.000 feet bergerak ke arah Barat.
Pantauan Badan Meteoroligi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun meteorologi Juanda mencatat, pergerakan debu vulkanik berpotensi mengarah ke 3 bandara yakni, YIA, Adi Sumarmo Solo dan Bandara di Malang, Jawa Timur.
“Tentunya kami akan terus memantau, yang tentunya, sangat mempengaruhi aktifitas penerbangan,” kata Edison dari BMKG Stasiun Juanda, Sabtu (4/12/2021) malam.
Namun, kata Edison, dari pantauan di lapangan belum terlihat adanya pengaruh abu letusan Semeru dari ketiga bandara tersebut. Pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak AirNav untuk mengetahui bagaimana potensi yang terjadi.
Sementara, kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto mengatakan, presiden akan bertolak menuju lokasi bencana pada Minggu (5/12/2021). Namun sebelumnya, pada Sabtu malam BNPB telah mengirimkan tim reaksi cepat dalam memberikan pendampingan BPBD Kabupaten Lumajang.
“Sudah bergerak lewat darat dan membawa logistik selimut, makanan siap saji, terpal, tenda darurat, matras dan logistik darurat lainnya,” kata Suharyanto.
Kepala BNPB memfokuskan penanganan pengungsi bisa dilakukan secara tepat, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar mereka. BNPB juga berkoordinasi dengan Panglima TNI untuk meminta bantuan personel.
“Ini untuk memastikan penanganan untuk masyarakat yang terdampak erupsi. Kami menghimbau kepada masyarakat di lokasi terdampak agar tetap tenang, waspada dan terus mengikuti informasi dari pemerintah,” kata Mayjen Suharyanto. (Way/Djk)