KORANJURI.COM – Wacana pemerintah dalam memberikan akses kepada SMK untuk mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dinilai ketua PGRI Bali, I Gede Wenten Aryasuda sebagai langkah maju. Sertifikasi produk kepada tamatan SMK akan menguatkan daya saing tenaga kejuruan untuk bersaing secara global.
“Kalau LSP menjamin tamatan dari satuan pendidikan bisa dipercaya oleh pengguna jasa, apa salahnya? Itu lebih bagus,” jelas Aryasudha kepada Koranjuri.com.
Dengan sertifikasi yang didapat, dampak baik lainnya, menurut Aryasudha, bisa menjamin komitmen pekerja untuk bekerja secara profesional. Dengan demikian antara permintaan dan kebutuhan terjalin secara seimbang.
Aryasudha mengatakan, tamatan sekolah kejuaruan memang didesain untuk menjadi tenaga profesional. Sertifikasi profesi itu cukup dibutuhkan agar tamatan SMK bisa bersaing di segala lini bidang pekerjaan.
Dalam kaitannya dengan Masyarakat Ekonomi Asean ini, kata Aryasudha, jaminan tenaga sekolah kejuruan juga perlu diperhitungkan kemampuannya. Dalam pengamatannya, sarana dan prasarana sekolah kejuruan saat ini cukup lengkap. Tugas praktek yang diberikan sekolah kejuruan kepada siswa menjurus kepada bidang profesi yang ada.
“Dunia usaha dan dunia industri saat ini diuntungkan dengan adanya tenaga dari sekolah kejuruan. Dengan sertifikasi ini tenaga yang dihasilkan akan jauh berkualitas dan mampu bersaing secara global,” jelas Aryasudha.
Terkait dengan mahalnya pengurusan ijin LSP, pihaknya berpendapat, poin utamanya adalah sekolah mendapatkan banyak keuntungan.
“Soal mahalnya biaya kan bisa dicarikan solusi. Karena wacana ini dari pemerintah, tentunya nanti akan ada kesinambungan, termasuk masalah biaya,” jelasnya.
way