Keluarga Besar Pius Kutoarjo Gelar Bazar Peringati Hari Kebangkitan Nasional



KORANJURI.COM – Keluarga besar Pius Kutoarjo, Purworejo dibawah naungan Yayasan Seraphine Bakti Utama, menggelar ‘Bazar Pius’ dengan tema Bangkit Bersama. Berlangsung selama tiga hari, dari Jum’at (26/05/2023) hingga Minggu (28/05/2023), Bazar Pius dibuka secara seremonial oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Wasit Diono, S.Sos., Jum’at (26/05/2023).
Bertempat di komplek TK-SD-SMP Pius Kutoarjo, saat membuka bazar, Wasit Diono sangat terkesan dengan perkembangan Pius. Kedatangannya juga sebagai napak tilas, mengingat Wasit Diono merupakan alumni dari Pius. Dia bersekolah disini dari SD, SMP hingga SMA.
Menurut Kepala SMP Pius Bakti Utama Kutoarjo, Cicilia Budi Purwaningsih,S.Pd., yang dalam kegiatan Bazar Pius ini didapuk menjadi Ketua Panitia 1, beragam kegiatan telah disiapkan untuk memeriahkan agenda rutin dua tahunan ini.
“Hari pertama saat pembukaan bazar, diisi dengan drumband dan pentas ekstrakurikuler dari unit pendidikan yang ada di Pius, dari SD, SMP hingga SMA. Kita juga mendatangkan bintang tamu Koen Plus,” ujar Bu Ning, panggilan akrab Cicilia Budi Purwaningsih.
Pada pentas ini, ada performance tari-tarian, paduan suara, pentas wayang dan karawitan, serta masih banyak lagi. Di hari pertama bazar juga ada Lomba Senam untuk dewasa atau umum.
Di hari kedua bazar, Sabtu (27/05/2023), kata Bu Ning, ada Singing Competition untuk kategori KB/TK, SD kelas 1-3, SD kelas 4-6 dan kategori SMP. Untuk jenis lagu yang dinyanyikan, sudah ditentukan panitia. Selain lomba nyanyi, juga ada lomba mewarnai di hari kedua untuk PAUD/TK usia 3-4 tahun dan 5-6 tahun serta SD kelas 1-3 dan SD kelas 4-6.
“Di hari terakhir, Minggu (28/05/2023) ada jalan sehat untuk umum memperebutkan banyak door prize,” terang Bu Ning, yang didampingi Anthony Steven Hambali alias Tony selaku Ketua 2.
Tony menambahkan, Bazar Pius kali ini bertema Bangkit Bersama, yang memiliki maksud, mengajak masyarakat terutama Komunitas yang ada di Pius, dari TK, SD, SMP dan SMA untuk bangkit karena sudah melewati pandemi.
“Jadi ini seperti perayaan, yang kita selenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional dan 90th Suster ADM berkarya di Indonesia,” jelas Tony.
Adanya Bazar Pius ini, dengan menampilkan banyak pentas di panggung, menurut Tony, bertujuan untuk memperkenalkan Pius kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kutoarjo dan sekitarnya, serta menunjukkan kepada masyarakat tentang apa saja yang sudah dipelajari dan diajarkan di Komunitas Pius, dari TK, SD, SMP dan SMA.
Dalam bazar ini, Tony menyebut, ada 80 stand yang sudah disediakan panitia, yang diperuntukkan bagi pelaku UMKM di Kutoarjo dan unit pendidikan Pius. Stand ini ada yang berisikan kuliner, fashion modern maupun jajanan. Stand lainnya untuk sembako, elektronik, aksesoris, motor/sepeda dan permainan.
“Harapannya, semua bisa bangkit, dari warga sekolah maupun warga sekitar, sehingga perekonomian bisa terangkat,” kata Tony.
Tony menyebut, dengan adanya bazar ini keberadaan Pius makin dikenal, yang tidak hanya pada bidang akademis saja. Ada hal-hal yang lain yang diajarkan, tentang karakter, ketrampilan dan kebudayaan. Sehingga ada nilai lebih di Pius yang dikenal masyarakat.
“Sebenarnya mereka tahu kita berkualitas. Kita memiliki nilai plus lain, misal, adanya kegiatan ekstra robotik yang kami banggakan juga P5. Dan kami punya kegiatan Student Gathering setiap tanggal 15 atau sebulan sekali. Siswa melakukan pembelajaran secara langsung di luar kelas,” ungkap Bu Ning menambahkan.
Kurikulum di SMP Pius Kutoarjo khususnya, kata Bu Ning, tetap melaksanakan kurikulum terbaru sesuai anjuran pemerintah yakni Kurikulum Merdeka. Setiap anak dikembangkan secara personal. Jadi anak secara pribadi bakat dan minatnya dioptimalkan.
Setiap siswa, menurut Bu Ning, merupakan batuan berlian dari Tuhan yang dititipkan untuk orangtua atau sekolah agar bisa menjadi di berlian yang sebenarnya. Dan semoga sekolah di Pius ini benar-benar menjadi tempat yang tepat untuk mengasah berlian itu menjadi berlian yang berharga.
“Kita lebih mengutamakan pada pendidikan karakter dengan mengembangkan secara keseluruhan. Semoga nilai plus ini bisa menjadi daya tarik Pius,” pungkas Bu Ning. (Jon)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS