Esemkapurwa Gelar Workshop Pembelajaran Berbasis Industri Wujudkan SDM Handal

oleh
Cahya Yuwana, S.Sos., M.Pd., Widyaiswara BBPPMPV Seni Budaya Yogjakarta saat menyampaikan materi dalam Workshop Pembelajaran Berbasis Industri di SMK Muhammadiyah Purwodadi Purworejo, Rabu (25/10/2023) - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – SMK Muhammadiyah Purwodadi Purworejo (Esemkapurwa) menggelar Workshop Pembelajaran Berbasis Industri, Rabu (25/10/2023). Diikuti oleh semua guru, workshop ini merupakan rangkaian kegiatan SMK Pusat Keunggulan Reguler Lanjutan 2023.

Menghadirkan pemateri Cahya Yuwana, S.Sos., M.Pd., Widyaiswara BBPPMPV Seni Budaya Yogjakarta, workshop dibuka oleh Pengawas SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII, H. Achmad Chamdani, M.Pd.

Dalam arahannya, Chamdani menyampaikan bahwa banyaknya siswa yang tidak mendapatkan pekerjaan bukan berarti lapangan kerja yang tidak ada, namun belum sesuainya kriteria yang dibutuhkan industri.

“Ada 5 keluhan industri yang sering terjadi. Lulusan kurang bertahan untuk bekerja dalam waktu yang lama, komunikasi kurang bagus, ilmu hitung masih lemah, daya tahan tubuh kurang sehingga mudah sakit dan anak tidak mandiri (belum siap pisah dengan orang tua),” Chamdani.

Menurutnya, banyak lowongan pekerjaan di dalam dan luar negeri. Namun lulusan belum siap pisah dengan orang tua dan orang tuapun juga masih berat melepas anaknya bekerja di tempat yang jauh.

Pemateri Cahya Yuwana menyampaikan, bahwa soft skill menjadi utama tanpa melupakan hard skill. Pada fase E sangat ditekankan untuk pembentukan Sikap dan Budaya Kerja. Baru dalam fase F pengetahuan dan ketrampilan menjadi prioritas utama tanpa melupakan pembentukan sikap dan budaya kerja.

“Project Based Learning ( PJBL) merupakan proses pembelajaran yang memberikan wahana belajar siswa yang akan lebih mendekatkan dengan industri. Metode ini bisa diterapkan dalam Teaching factory,” ungkap Cahya.

Dia juga menyebut, bahwa sekolah SMK itu mempunyai peran yang sangat besar untuk menjawab tantangan jaman. Karena tidak semua orangtua mampu memberikan pendidikan yang tinggi kepada anak-anaknya

“Artinya apa? Mereka akan mengandalkan SMK itu sebagai batu loncatan agar bisa memperbaiki pendidikan. Jadi siswa SMK harus siap betul dengan meningkatkan kompetensi sesuai yang industri butuhkan, dari sikapnya, budaya kerjanya pengetahuan dan ketrampilannya,” terang Cahya.

Di sela kegiatan, Kepala SMK Muhammadiyah Purwodadi Purworejo, Sumarjo, S. Fil. I, M.Pd., menyampaikan bahwa workshop ini digelar untuk memberi masukan kepada Bapak Ibu guru dalam mengimplementasikan pembelajaran PJBL.

“Kesulitan dan tantangan yang selama ini ditemui bisa diselesaikan dengan cara baru. Harapannya, mutu pembelajaran Project Based Learning dengan model Teaching Factory bisa lebih baik dan lebih mendekati dengan realitas di industri,” kata Sumarjo. (Jon)

Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS

KORANJURI.com di Google News