Diklat Praktikum Otomotif UMPurworejo di 6 SMK Pusat Keunggulan

oleh
Tim Pendamping saat melaksanakan Praktikum Otomotif dengan guru-guru teknik otomotif SMK Muhammadiyah Purwodadi Purworejo - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Sebagai PT (Perguruan Tinggi) pendamping, UMPurworejo telah melaksanakan pendidikan dan pelatihan (Diklat) praktikum otomotif pada alat-alat yang diberikan Kemendikbud.

Diklat tersebut dilakukan di akhir kegiatan program-program pendampingan 6 SMK PK (Pusat Keunggulan).

Menurut Dwi Jatmoko, MPd, selaku Ketua Tim Pendamping PT dari UMPurworejo, Diklat ini bertujuan untuk membantu dan memastikan bahwa setiap SMK yang diberikan alat-alat dari Kemendikbud untuk sarana prasarana praktikum bisa dipakai dengan baik dan bisa digunakan sesuai Standar Operasional Prosedur.

“Jangan sampai alat-alat yang sudah diberikan itu, tidak digunakan oleh guru-guru karena minimnya kemampuan praktikum,” ungkap Dwi Jatmoko, Sabtu (04/12/2021).

Disampaikan pula, Diklat praktikum otomotif untuk 6 SMK PK ini, diawali pada Jum’at (26/11/2021) lalu, dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Mungkid, Magelang. Diklat diberikan oleh pakar praktisi bengkel AC.

Ada 8 guru SMK Muhammadiyah Mungkid yang mengikuti Diklat ini, dimana setelah kepelatihan AC, disitu dilanjutkan diagnosa kendaraan.

Pelatihan selanjutnya dilakukan di SMK Muhammadiyah Purwodadi, Purworejo pada Sabtu (27/11/2021). Pelatihan ini diberikan Perguruan Tinggi (UM Purworejo) langsung terhadap guru-guru teknik otomotif di SMK Muhammadiyah Purwodadi, terkait dengan sistem elektronic fuel injection dan sistem AC recovery, turut hadir Khoirul Mualif dan Dwi Jatmoko dan beberapa mahasiswa UMPurworejo.

“Diklat dilanjutkan di SMK YPT Purworejo pada Kamis (02/12/2021), tentang penggunaan sistem AC recovery” terang Dwi Jatmoko.

Dari Diklat ini, Kajur Teknik Otomotif SMK YPT Purworejo, Ahmad Mustofa berharap, PT pendamping bisa melakukan diklat dan membantu pembelajaran praktikum sesering mungkin. Update teknologi ini bisa diterapkan pada guru-guru otomotif, sehingga ketika nanti mengajar tidak ketinggalan dalam perkembangan teknologi otomotif.

Diklat berikutnya dilanjutkan di SMK Sultan Fatah Demak dan SMK Muhammadiyah Bumiayu, Brebes, pada Jum’at (03/12/2021). Di SMK Muhammadiyah Bumiayu, menghadirkan narasumber praktisi bengkel otomotif yang menyampaikan materi tentang penggunaan scanner EFI atau diagnosa pada mobil luaran baru yang sudah menerapkan sistem electronic fuel injection dan sistem AC.

Di SMK Sulthan Al Fatah Demak, dengan peserta 5 Guru Teknik Otomotif, Diklat diberikan oleh praktisi bengkel. Diklat praktikum otomotif dilaksanakan dengan menjajal satu persatu, bagaimana penggunaan scanner, dan pengoperasian alat sistem AC R134.

“Terakhir, Diklat dilakukan pada Sabtu (04/12/2021) ini di SMK Muhammadiyah Sampang, Cilacap, di bengkel yang sudah dibangun tahun lalu. Memang ada beberapa peralatan yang belum digunakan karena kurangnya kemampuan guru dalam mengunakan alat alat yang masih baru dan perlunya kita bantu untuk penggunaannya,” jelas Dwi Jatmoko.

Sehingga, kata Dwi Jatmoko, UMPurworejo sebagai PT pendamping, kita perlu untuk membantu penggunaan alat sistem AC maupun media training lainnya yang telah diberikan.

Dikatakan pula, dengan adanya Diklat, tim beserta beberapa mahasiswa UMPurworejo sangat terbantu dalam sharing permasalahan yang terjadi dan bisa berbagi pengalaman praktikum. Kedepan kita semua beraharap alat-alat yang sudah diberikan ini bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk pembelajaran ke siswa.

Pesan dari Bapak Wikan Sakarinto, Ph.D. selaku Dirjend Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI dan Dr. Wardani Sugiyanto, M.Pd. selaku Kepala Direktorat SMK, alat-alat yang sudah diberikan Kemendikbud itu harus bisa segera digunakan untuk praktikum, jangan sampai alat yang sudah diberikan setahun dua tahun lalu itu masih dalam box atau terbungkus semua.

“UMPurworejo sebagai PT Pendamping perlu memastikan penggunaan beberapa alat yang belum bisa digunakan untuk bisa segera dipakai dan dipergunakan, tentunya melalui Diklat praktikum otomotif di akhir Nopember dan awal Desember 2021 ini,” terang Dwi Jatmoko.

Dwi Jatmoko juga memastikan alat-alat yang sudah diberikan Kemendikbud ini benar-benar digunakan untuk praktikum, bukan hanya untuk pajangan saja.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada beberapa SMK PK yang telah bekerjasama, melaksanakan Diklat praktikum otomotif ini/Diklat praktik otomotif langsung pada alat-alat otomotif yang diberikan Kemendikbud ini,” pungkas Dwi Jatmoko. (Jon)

KORANJURI.com di Google News