KORANJURI.COM – Bank Indonesia Provinsi Bali bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Provinsi Bali dan Bank BPD Bali menyelenggarakan kegiatan ‘Edukasi IKM Bali Bangkit dan IKM Kabupaten/Kota se-Bali’ secara hibrid, di Art Center Denpasar Bali dan online melalui zoom.
Dengan mengusung tema ‘Digitalisasi Proses Bisnis Menyongsong Era Baru”, Kepala Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan, kegiatan ini menjadi sangat relevan dengan kondisi yang dihadapi oleh UMKM di tengah pandemi Covid-19.
“Pembatasan mobilitas manusia telah mendorong pergeseran perilaku menjadi serba digital, dengan peralihan kegiatan yang dulunya mayoritas offline menjadi online,” jelas Trisno, Jumat, 5 Maret 2021.
Ia berharap, kondisi ini dapat direspon dengan baik, terutama oleh UMKM konvensional. Sehingga, para pelaku UMKM dapat berinovasi secara digital melalui peningkatan daya saing produk.
Trisno menambahkan, dengan memanfaatkan platform digital dapat memperluas pasar melalui pembayaran berbasis digital seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Sistem pembayaran nirsentuh berbasis QR Code itu, mendukung protokol sosial dan physical distancing. Selain itu, Bank Indonesia juga telah memperpanjang merchant discount rate (MDR) 0% bagi usaha mikro hingga 31 Desember 2021.
“Pembayaran nirsentuh diharapkan dapat meminimalkan transaction cost oleh merchant UMKM. Sehingga, mampu semakin mendorong geliat jual-beli di masyarakat. QRIS ini aman karena diawasi oleh Bank Indonesia selaku otoritas di sistem pembayaran,” jelasnya.
Trisno menambahkan, akselerasi implementasi QRIS di Bali sangat cepat progresnya dan masuk peringkat 8 besar Nasional. Per 26 Februari 2021, jumlah merchant QRIS di Provinsi Bali telah mencapai 191.535 merchant dan meningkat hingga 700% dibandingkan Desember 2019 dan 77%. Pertumbuhan itu mencakup kelompok usaha mikro dan kecil.
Menurut Trisno Nugroho, kondisi ini menunjukkan bahwa QRIS sangat tepat digunakan oleh UMKM dikarenakan faktor cepat, mudah, murah dan aman dan handal (Cemumuah).
Total ada 200 UMKM Kriya dan seluruh Dekranasda se-Bali yang ikut dalam kegiatan ‘Edukasi IKM Bali Bangkit dan IKM Kabupaten/Kota se-Bali’. (Way)