Bertemu Dubes Austria, Gubernur Bagikan Upaya Bali Tangani Covid-19

oleh
Gubernur Bali Wayan Koster saat menerima Dubes Austria di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar pada Jumat (27/11/2020) - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Gubernur Bali Wayan Koster berbagi pengalaman dengan Duta Besar (Dubes) Austria untuk Indonesia Johannes Peterlik. Pembicaraan seputar penanganan Covid-19 di Pulau Dewata.

Seperti diketahui, sejak beberapa bulan terakhir kasus penularan covid-19 di Bali menunjukkan tren penurunan.

“Tingkat kesembuhan ada di angka 91 persen, ditambah tingkat kematian yang terkendali,” kata Koster saat menerima Dubes Austria di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar pada Jumat (27/11/2020).

Gubernur Koster menyebut, peran desa adat melalui perarem (aturan adat) sangat besar. Karena turut membantu terciptanya disiplin protokol kesehatan (prokes) di masyarakat

“Karena itu kalau dibanding daerah lain, Bali termasuk baik dalam penangan pandemi Covid-19. Disiplin masyarakatnya sudah bagus,” ujarnya.

Di sisi lain, Koster tak memungkiri, mewabahnya pandemi virus Wuhan ini menimbulkan dampak luar biasa terhadap perekonomian di Bali yang bergantung sektor pariwisata.

“Sejak Maret 2020, kita zero tourism, karena kebijakan menutup penerbangan. Sekarang mulai membaik oleh wisatawan domestik yang mulai masuk, meski ekonomi masih minus. Kita harapkan akhir tahun ini ada peningkatan lagi, karena ada libur akhir tahun,” kata Koster.

Apabila penerbangan internasional dibuka kembali, Gubernur Koster menyatakan kesiapan Bali untuk menerima kunjungan wisatawan asing dengan segala hal diperlukan.

“Kita sudah siap sebenarnya, tinggal sekarang kebijakan pusat dan negara lain bagaimana? Kebijakan penerbangan sampai protokol kesehatan diterapkan dengan disiplin di Bali,” ujarnya.

Sementara, Dubes Johannes Peterlik mengatakan, dirinya terkesan dengan penanganan pandemi Covid-19 di Bali. Hal ini ditunjukan dari data yang terus membaik.

“Saya sangat tertarik dengan perkembangan Bali belakangan ini, yang tentu punya tempat khusus bagi warga di Eropa,” kata Johannes.

Pria yang sempat menjabat dubes di sejumlah negara ASEAN ini mengaku, Eropa termasuk Austria, menunjukkan tren peningkatan. Termasuk di negaranya yang kini tengah lockdown total.

Angka infeksi harian di Austria sempat menyentuh 10 ribu orang dari jumlah penduduk 8 juta jiwa.

“Selepas lockdown dibuka, saya pikir akan banyak warga Eropa yang ingin bepergian ke Bali, asalkan lewat kebijakan ketat,” ujarnya. (*)

KORANJURI.com di Google News