Tahfidz Camp, Program Unggulan Perguruan Muhammadiyah Purwodadi

oleh
Pelaksanaan program Tahfidz Camp di SMK Muhammadiyah Purwodadi, Purworejo, Sabtu (26/08/2023) - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Perguruan Muhammadiyah Purwodadi di Purworejo memiliki program unggulan bernama Tahfidz Camp. Dalam kegiatan ini, dibagi menjadi 3 kelompok, yakni, yang belum bisa membaca Al Qur’an, kelompok siswa SD yang sudah bisa membaca Al Qur’an dan kelompok SMP dan SMK.

Program Tahfidz Camp ini dilaksanakan secara berpindah-pindah yang bertujuan untuk mengenalkan sekolah Muhammadiyah. Lokasinya, pada sekolah dibawah naungan Perguruan Muhammadiyah, seperti SD, SMP maupun SMK.

Dan pada Sabtu (26/08/2023), kegiatan ini berlangsung di SMK Muhammadiyah Purwodadi yang diikuti oleh 64 siswa SD, SMP dan SMK Muhammadiyah Purwodadi

Menurut Kepala SMK Muhammadiyah Purwodadi, Sumarjo, S.Fil., M.Pd., Tahfidz Camp sudah dilaksanakan yang keempat kalinya. Kegiatan ini adalah kolaborasi perguruan Muhammadiyah Purwodadi yang terdiri dari SD Muhammadiyah Purwodadi, SMP Muhammadiyah Purwodadi dan SMK Muhammadiyah Purwodadi.

“Pesertanya siswa dari 3 sekolah Muhammadiyah di Purwodadi dan beberapa sekolah negeri,” ungkap Sumarjo.

Tahfidz Camp ini rutin diselenggarakan setiap hari Sabtu. Pada Sabtu kelima siswa menginap satu malam. Pagi harinya wali siswa diundang untuk hadir dan menyaksikan progres hafalan Qur’an putra putrinya yang dikemas dalam pengajian Ahad Pagi.

Sumarjo menyebut, salah satu ustadz yang membimbing kegiatan Tahfidz Camp ini Luqman Hakim Chambali Al Hafidz, alumni Pondok Pesantren Temboro dan Jamiah Binoria Karachi Pakistan. Dia bersama istri dan mertua adalah Hafidz dan hafidzah yang mewakafkan dirinya untuk mengajarkan Qur’an kepada para santri tahfidz camp.

“Beliau berharap Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an K. H. R. Dahlan Abdusy Syakur segera berdiri dan kegiatan Tahfidz Camp ini sebagai pemanasan sebelum nantinya kegiatan ini akan terprogram dengan kurikulum tersendiri,” terang Sumarjo.

Tahfidz Camp ini, kata Sumarjo, memang dibuat menyenangkan karena santri belum ditarget dengan beban hafalan yang tinggi. Untuk tahap awal ini santri yang penting bahagia. Mereka bisa bertemu dengan temannya di sore hari, bisa bermain di sela kegiata dan disediakan snack, makan dan minum selama kegiatan.

Salah satu pengampu, Agus Amin Fadillah menyampaikan bahwa kegiatan ini terbuka untuk umum. Siswa dari luar sekolah Muhammadiyah juga boleh ikut.

“Jangan takut dengan target, yang penting anak senang dulu dengan suasana belajar. Setelah memungkinkan baru disepakati target yang harus diselesaikan,” pungkas Agus. (Jon)

Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS

KORANJURI.com di Google News