KORANJURI.COM – Tim basket putri Bali mengukir sejarah lolos ke Final setelah menumbangkan tim Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan skor 52-41 pada PON XX/2021 di Mimika Sport Compleks.
Dengan kemenangan itu, tim basket putri Bali tidak saja memastikan medali perak di tangan, tetapi telah mencatatkan sejarah baru karena pada PON sebelumnya di PON XIV/2016 Jawa Barat hanya masuk delapan besar. Bahkan sebelum di Jawa Barat, tim putri selalu gagal tampil di PON.
Di final yang dimainkan Sabtu (9/10/2021), tim Bali menghadapi Jawa Timur yang di laga semifinal mengalahkan DKI Jakarta dengan skor telak 71-47. Bali dan Jawa Timur sebelumnya pernah jumpa di babak penyisihan pool, di mana Bali kalah sehingga menjadi runner up pool.
Berbekal pernah bertemu di babak penyisihan pool, menjadi pemacu bagi tim putri Bali untuk mengalahkan Jawa Timur dan mempersembahkan medali emas bagi Bali. Sementara tim basket putri Sulawesi Selatan meski kalah dari Bali masih berpeluang memperebutkan medali perunggu melawan DKI Jakarta dalam pertandingan yang juga digelar Sabtu (9/10).
Tim basket putri Bali sebenarnya tampil kurang meyakinkan pada kuarter pertama dan tertinggal 6-15 dari Sulawesi Selatan. Bahkan pada kuarter kedua, Sulawesi Selatan menjauhkan skor menjadi 19-6 setelah tembakan bebas Anesthesia Pertiwi masuk sempurna ke keranjang lawan.
Bali mendekatkan skor menjadi 17-24 berkat lemparan dua angka Ni Putu Eka Liana Febriananda, tetapi mereka tetap tertinggal 21-26 di akhir kuarter kedua. Usai jeda, permainan anak-anak Bali menggila, dan berhasil membalikkan kedudukan menjadi 27-26 melalui lemparan tiga angka Mita Istinawati.
Setelah itu, Bali semakin trengginas dan mampu menjaga posisi di depan. Mereka menutup kuarter ketiga dengan keunggulan dua bola, 37-33. Pada kuarter terakhir, Bali meninggalkan Sulsel 42-36 dan terus memimpin perolehan angka hingga menutup pertandingan semifinal dengan kemenangan 52-41.
Kemenangan itu disambut gegap gempita oleh seluruh personal tim Bali. Beberapa pemain bahkan menangis saat merayakan kemenangan itu di lapangan. Mita Istinawati menyumbangkan poin tertinggi untuk Bali pada laga tersebut dengan 22 poin, ditambah dua rebound dan satu assist.
Sementara di kubu Sulawesi Selatan, Sabrina Sandewang menorehkan statistik terbaik dengan sembilan poin, empat rebound dan empat assist.
Pelatih Kepala Tim Baaket Putri Bali, Muflih Farhan, usai peetandingan Jumat (8/10/2021) mengatakan, mulai awal permainan slow dan tidak bermain seperrti biasanya. Awalnya permainan anak-anak cukup lamban akhirnya meminta time out.
“Saat time out kami minta keoada anak-anak harus main sepwrti cara kita akhirnya menemukanmpola permainan sesungguhnya,” kata Muflih Farhan.
Muflih Farhan mengaku, di kloter kedua sempat kalah, namun terus menyusul akhirnya bisa membalikan perolehan angka. Berkat kerja keras anak-anak di lapangan kahirnya mampu memenangkan perandingan dengan Sulsel.
Ditanya peluang tim basket putri Bali menghadapi Jatim di final Sabtu (9/10) besok, Muflih Farhan mengungkapkan, pelaungan 50-50 dan mental anak-anak harus siapa menghadapi siapa lawan. Kalao di pul sempat dirugikan okwh jadwal pertandingan main sampai malam dan besoknya lagi main dengan Jatim.
“Anak-anak bermain cukup melelahkan melawan Jateng. Namun hikmah itu dapat dijadikan cemeti untuk bermain lebih bagus sehingga bisa melangkah ke final, ‘ ujarnya.
Dia menambhakn, waktu istirahat ini betul-betul dimanfaatkan untuk katihan dan mwngatur strategi di lapangan mwnghadapi Jatim di final.
“Mudah-mudahan anak-anak saat bertanding besok fit dan mampu memenangkan pertandingan sekaligus merebut medali emas, ” papah Muflih Farhan. (Yan Daulaka)