KORANJURI.COM – Sejumlah Kepala Desa yang pernah memimpin Desa Sayan, Ubud menggelar reuni. Pertemuan kembali itu diadakan dalam memaknai pemekaran Desa Sayan ke-29, Rabu (28/10/2020).
Usia Desa yang dikatakan masih muda, memiliki potensi sumber daya manusia maupun alam.
Perbekel Desa Sayan I Made Andika, menjelaskan, 28 Oktober 1991 merupakan pemekaran desa secara definitif. Meski di tengah pandemi, pihaknya tetap menggelar peryaan hari jadi desa secara sederhana.
“Kemarin bertepatan juga dengan Peringatan Hari Sumpah Pemuda kamia merayakan hari jadi Desa Sayan penuh makna dan sederhana. Karena sudah 29 tahun sejak pemekaran (definitif) dari Desa Kedewatan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Andika menyampaikan Desa Sayan dimiliki seluruh warga yang tinggal di Desa Sayan. Bukan hanya orang asli desa setempat, tapi juga orang yang tinggal. Diharapkan, ada rasa kepemilikan desa yang baru dewasa ini memiliki arah dan tujuan yang jelas kedepannya.
“Bukan hanya visi dan misi para pemimpinnya, tetapi peran serta masyarakat dan seluruh lapisan pendukung desa akan lebih terarah,” kata Andika.
Perayaan tahun ini, pihaknya menggelar potong tumpeng dan kue di halaman kantor desa. Selain itu pelaksanaan dilakukan di ruang lingkup pengurus kantor desa saja dengan mengundang tiga perbekel yang sebelumnya menjabat.
“Kami sengaja undang lelingsir kami atau perbekel yang terdahulu menjabat di sini membangun pondasi Desa Sayan. Tujuannya menerima saran dan masukan,” kata Andika. (ning)