KORANJURI.COM – Dampak erupsi freatik Gunung Agung menyebabkan beberapa penerbangan dibatalkan. Sebanyak 8 kedatangan penerbangan internasional dicancel dan 13 keberangkatan internasional juga mengalami penundaan.
Jumlah penumpang yang mengalami pembatalan penerbangan sekitar 2.087 penumpang.
Otoritas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali menyatakan bahwa bandara masih normal dan aman. Operasional penerbangan berjalan lancar (normal), baik untuk kedatangan maupun keberangkatan. Hingga saat ini Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) masih kode Orange.
“Adanya pembatalan beberapa penerbangan adalah merupakan inisiatif dari maskapai penerbangan masing-masing dengan alasan keselamatan penerbangan. Kejadian ini bukan yang pertama kali,” jelas Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV Bali, Herson.
Pembatalan penerbangan pernah juga terjadi saat erupsi Gunung Raung di Jawa Timur dan erupsi Gunung Barujari di NTB, abunya mengarah ke Bali. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali masih normal. Namun beberapa maskapai penerbangan internasional membatalkan penerbangan dari dan ke Bali karena alasan keselamatan penerbangan.
Sementara, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Gunung Agung telah terjadi erupsi freatik kedua yang teramati secara visual dari Desa Culik di sisi lereng timur, Sabtu (25/11/2017) pukul 17:30 wita.
Masyarakat dari dusun-dusun di Desa Besakih dan Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem terdampak hujan abu tipis. Warga melakukan evakuasi mandiri menuju ke arah selatan dengan menggunakan kendaraan pribadi. Dua truk Basarnas membantu evakuasi warga di Dusun Puregay, Desa Pempatan menuju daerah lebih aman. (Jud/way)